Antisipasi Listrik Mati, Ini 7 Langkah untuk Menghemat Baterai Ponsel

Arief Kamaludin | Katadata
Pada saat terjadi pemadaman listrik bergilir, penghematan baterai ponsel bisa dilakukan dengan menghentikan aplikasi yang tidak perlu. Anda juga bisa menggunakan mode penghemat daya (battery saver mode).
Penulis: Abdul Azis Said
5/8/2019, 18.35 WIB

Peristiwa listrik mati total di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat pada Minggu (4/8) terjadi selama berjam-jam. Hal ini menjadi sorotan nasional bahkan menjadi trending topic di Twitter.

Terputusnya aliran listrik turut mengganggu kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Beberapa operator telekomunikasi mengalami gangguan sinyal dengan terputusnya pasokan listrik dari PLN. Di sisi lain, masyarakat juga mengeluhkan tidak adanya pasokan daya untuk telepon seluler (ponsel) atau telepon pintar (smartphone).

Selama masa perbaikan jaringan listrik yang mengalami gangguan, PLN juga melakukan pemadaman bergilir. Berikut ini ada beberapa tips untuk menghemat daya ponsel agar tetap bisa digunakan di saat aliran listrik padam:

1. Aktifkan mode penghemat baterai
Hampir semua jenis ponsel telah dilengkapi fitur dasar penghematan daya. Cara ini bisa menjadi langkah pertama untuk memastikan baterai ponselmu tidak terhisap dengan cepat.

Caranya, masuk ke menu pengaturan (setting) kemudian lanjut ke submenu baterai. Biasanya Anda akan menemukan pilihan untuk mengaktifkan mode pemakaian daya rendah, langkah ini sepertinya akan beragam di jenis hp lainnya. Jika Anda mengaktifkan fitur ini, tingkat kecerahan layar akan menjadi lebih rendah. Beberapa fitur, seperti bluetooth, GPS, hotspot, dan wifi akan non-aktif. Penggunaan mode hemat daya juga akan memengaruhi waktu penguncian layar otomatis menjadi semakin cepat.

2. Nonaktifkan data seluler
Selain mengaktifkan mode daya hemat, mematikan data seluler menjadi cara lainnya yang juga ampuh untuk menghemat baterai ponsel. Dengan menonaktifkan data seluler maka akses terhadap beberapa aplikasi akan dibatasi terutama yang berbasiskan internet, seperti media sosial, browsing, streaming musik, dan lainnya. Cara ini juga efektif untuk menghentikan aplikasi yang berjalan di latar belakang dan menghentikan notifikasi yang masuk.

(Baca: Rudiantara Proyeksi Operator Rugi Rp 100 Miliar Akibat Listrik Mati)

Kurangi Penggunaan Aplikasi yang Tidak Penting

3. Kurangi penggunaan aplikasi boros daya
Aplikasi media sosial dan aplikasi perpesanan biasanya menyerap daya lebih besar dibandingkan dengan aplikasi lainnya. Apalagi jika beberapa aplikasi tersebut dijalankan bersamaan di ponsel. Selain aplikasi yang diunduh dari Google Playstore atau IOS, aplikasi bawaan dari ponsel juga ikut menyedot daya, contohnya peta, layanan internet nirkabel (wifi), dan pencarian Google.

Beberapa ponsel pintar telah dilengkapi dengan fitur pengecekan persentase penggunaan daya. Cobalah masuk ke menu pengaturan lalu pilih submenu baterai. Pada beberapa ponsel, menu ini memiliki nama yang berbeda, seperti 'battery and performance'. Kemudian, Anda bisa melihat pemeringkatan aplikasi dari yang paling boros hingga paling hemat. Setelah mengetahuinya, Anda bisa langsung membatasi penggunaan aplikasi mana saja yang boros daya.

4. Batasi aplikasi yang berjalan di latar belakang
Jika sudah mengetahui aplikasi mana saja yang boros daya, Anda perlu memastikan beberapa aplikasi juga dipantau agar berhenti prosesnya saat tak digunakan. Meski sedang tak dibuka, ada beberapa aplikasi yang masih tetap bekerja atau berjalan di latar belakang (background task).

Contohnya, aplikasi perpesanan yang meskipun tidak dibuka tapi masih aktif menampilkan notifikasi pesan yang masuk. Aplikasi GPS juga masih terus melakukan sinkronisasi lokasi Anda. Beberapa aplikasi yang paling mungkin dinonaktifkan adalah aplikasi game, media sosial, dan aplikasi belanja daring (e-commerce).

(Baca: Cara XL Axiata dan Telkomsel Antisipasi Pemadaman Listrik Bergilir)

Matikan Notifikasi dan Sinkronisasi Otomatis

5. Nonaktifkan notifikasi dan sinkronisasi otomatis
Fitur notifikasi di Android juga ikut mempengaruhi berkurangnya daya ponsel. Apalagi, notifikasi dari media sosial biasanya membuat layar ponsel menyala secara otomatis atau bersuara. Saat ada notifikasi pesan Whatsapp yang masuk misalnya, ponsel akan menyala otomatis atau berdering atau mengeluarkan suara khusus. Pengaturan seperti ini juga ikut menguras daya baterai.

Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah menonaktifkan sinkronisasi otomatis (auto sync). Sinkronisasi ini biasanya menginformasikan hal terbaru dari akun yang disinkronkan dengan peladen (server) dari berbagai akun yang dipakai.

6. Ubah fitur suara menjadi hening (silent)
Biasanya saat mengetik pesan Whatsapp, papan ketik pada ponsel ada yang bersuara atau bergetar. Pengaturan itu ternyata juga berpengaruh terhadap konsumsi baterai ponsel Anda.

Untuk kondisi darurat, pengaturan suara bisa Anda pilih menjadi tanpa suara. Fitur ini sebenarnya tak begitu penting diterapkan apalagi jika kondisi baterai terbatas. Selain itu, pengaturan yang sama juga dapat diterapkan untuk notifikasi dari media sosial.

(Baca: Industri Akan Tuntut Ganti Rugi ke PLN Akibat Listrik Mati)

7. Mengurangi Kecerahan Layar
Tingkat pencahayaan (brightness) dari layar ponsel ikut memengaruhi tingkat kenyamanan penggunanya. Saat berada di luar ruangan dalam kondisi cuaca cerah, kecerahan layar juga biasanya dinaikkan untuk menyesuaikan dengan silau cahaya matahari.

Kondisi ini berbeda dengan di malam hari atau di dalam ruangan, kecerahan layar yang dibutuhkan cenderung rendah. Pengaturan kecerahan layar yang semakin tinggi menyerap baterai lebih banyak. Begitu pula sebaliknya, konsumsi daya akan menurun jika kecerahan layar dikurangi. Dengan menurunkan kecerahan layar, baterai Anda akan bertahan lebih lama.

Penulis: Abdul Azis Said (Magang)