Masa kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tinggal satu hari di kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla. Melalui akun instagram pribadinya, Susi mengunggah video yang menceritakan perjalanannya di KKP selama lebih dari 4,5 tahun pada Jumat (18/10).
Video dibuka dengan pemandangan ombak dan laut. Tak lama muncul tulisan "Kebersamaan menjadikan kita kuat" disertai backsound sampai jumpa lagi dari grup band Endank Soekamti.
Tampak dalam video, Susi tampak sumringah saat pertama kali diumumkan Jokowi sebagai menteri KKP di istana negara. Susi juga mengunggah berbagai momen saat rapat kerja maupun ketika berkumpul bersama pegawai kementerian KKP.
(Baca: Menteri Susi Minta Pemberantasan Illegal Fishing Tetap Jadi Prioritas)
Dalam narasinya, perempuan 54 tahun asal Pangandaran itu mengucapkan terima kasih atas segala dukungan rekan-rekannya di KKP. Dengan haru, ia juga mengungkapkan perjalanannya selama menjadi menteri yang tidak mudah dengan pengalaman yang sangat luar biasa.
"Saya dapat buktikan dan merasakan bahwa Indonesia bisa, bersatu-padu, menjaga, membangun, membuktikan. Membalikkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi hal yang mungkin dan bisa," katanya.
Selama bertugas sebagai menteri, Susi dikenal sebagai pejabat yang berani menindak tegas para pencuri ikan maupun kapal pelanggar yang memuat banyak komoditas ilegal hingga merugikan negara. Sampai Oktober 2019, sekitar 558 kapal sudah ditenggelamkan olehnya.
Karena itu, di akhir kalimat ia pun berpesan, agar apa yang sudah dilakukan terus dilanjutkan. "Mohon dijaga," ujarnya.
(Baca: Jelang Akhir Masa Jabatan, Menteri Susi Minta Maaf)
Setelah 4 jam diunggah, video tersebut ditonton hingga 127.045 kali dan mendapat 1.520 komentar.
Selain mengunggah video, Susi juga menggelar acara perpisahan dengan para pejabat dan pegawai KKP, hari ini. Dia juga meluncurkan buku: Transformasi Kelautan dan Perikanan 2014-2019.
Sebelumnya Susi juga mengucapkan perpisahan saat rapat gabungan di Komisi IV DPR RI. Susi berpamitan dengan anggota DPR RI dan meminta maaf.
"Saya mohon maaf kalau banyak kesalahan yang saya buat, terutama kekeraskepalaan saya, tapi ini untuk kebaikan Indonesia," kata Susi di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (9/9).