Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut menanggapi polemik ekspor benih lobster. Airlangga mengaku telah bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan meminta politisi Gerindra itu untuk mendorong budidaya lobster sebelum diekspor.
"Sama seperti udang, lobster yang kami dorong budidaya," kata Airlangga di kantor dia, Jakarta, Jumat (20/11).
Menurutnya, potensi hidup lobster yang telah dibudidaya lebih besar dibandingkan benih lobster yang hidup di alam. (Baca: Ekspor Benih Lobster Diprotes, Menteri Edhy: Saya Tidak Akan Mundur)
Selain mengusulkan benih lobster untuk dibudidaya, dia juga meminta Edhy Prabowo menghitung dahulu usia lobster yang bisa diekspor maupun lobster yang harus dibudidaya di alam.
Meski begitu, menurutnya KKP masih mengkaji terkait masalah budidaya dan usia lobster yang dapat dieskpor.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan tak akan mundur dalam rencana membuka keran ekspor benih lobster meski menuai protes. Untuk memuluskan langkahnya, Edhy menyiapkan beberapa aturan terkait ekspor benih lobster. Edhy menilai rencana membuka ekspor akan membantu kehidupan para nelayan.
"Saya tidak akan pernah mundur, karena yang saya perjuangkan adalah keberlanjutan nelayan, lingkungan, dan alam kita," kata Edhy di Jakarta, Rabu (18/12).
Sebaliknya nelayan menganggap kebijakan ekspor benih lobster dapat mengganggu habitat dan membuat stok lobster di dalam negeri menipis. Perwakilan nelayan dari Lombok, Amin Abdullah, berharap pemerintah memaksimalkan budidaya lobster di dalam negeri.
(Baca: Dilema Ekspor Benih Lobster dan Pro-Kontra yang Mengiringinya)
Dia pun memiliki harapan agar pemerintah membantu pemanfaatan teknologi dan peningkatan pengetahuan sumber daya manusia dalam budidaya lobster. Sebab, teknologi budi daya lobster di Indonesia masih kalah saing dengan Vietnam. Akibatnya, Vietnam bisa menjadi penghasil lobster dunia.
Peneliti ekonomi kelautan Suhana menolak rencana pemerintah untuk kembali membuka ekspor benih lobster ke Vietnam karena akan mengancam habitat lobster dalam negeri. Keran ekspor dibuka dengan alasan dapat menekan angka penyelundupan lobster, juga dinilai tidak tepat.
"Itu kekeliruan yang sangat besar karena cara memandangnya lobster itu merupakan hewan yang harus dilindungi oleh negara gitu. Jadi bukan negara kalah sama penyelundup," kata dia.