Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi ikan pada tahun depan mencapai 8,2 juta ton. Angka tersebut naik sebesar 3,8 persen dari target tahun ini sebesar 7,9 juta ton.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP M. Zulficar Mochtar optimistis target tahun depan bisa tercapai. "Trennya positif jadi bisa lebih dari tahun ini. Tapi kami tidak mau terlalu ambisius, naiknya 8,2 juta ton. Kalau lebih tinggi lagi tidak apa-apa," kata Zulficar di kantornya, Jakarta, Senin (30/12).
Menurutnya, iklim penangkapan ikan tengah membaik. Hal ini tercermin dari semangat nelayan dalam menangkap ikan, jumlah kapal yang bertambah, dan beberapa titik perairan yang diisi oleh nelayan.
(Baca: Marak Pencurian Ikan di Natuna, Menteri Edhy Perketat Pengawasan)
Lebih lanjut Zulficar menyampaikan realisasi produksi ikan hingga triwulan ketiga 2019 sekitar 6 juta ton. Biarpun begitu, ia tetap optimistis target 7,9 jua ton dapat tercapai pada akhir tahun ini.
"Saya optimis naik karena banyak (penangkapan) yang dilaporkan," ujar dia.
Selain itu, Zulficar juga mengatakan tingkat kepatuhan pelaku usaha meningkat. Hal ini tercermin dari laporan hasil tangkapan ikan.
Ia mengatakan, kepatuhan pelaku usaha meningkat dalam setahun terakhir. Meski begitu, ia tidak menyebutkan peningkatan kepatuhan tersebut.
Ia hanya mengatakan berdasarkan Laporan Kegiatan Penangkapan (LKP), sebanyak 1,4 juta ton ikan tidak dilaporkan pada 2018 lalu. "Kalau setiap ton setara dengan US$ 2, sudah setara Rp 40 triliun tangkapan ikan tidak dilaporkan," katanya.
(Baca: Sebut Ekspor Baru Opsi, Menteri Edhy Optimalkan Budidaya Benih Lobster)