Pandemi virus corona (Covid-19) memukul bisnis maskapai penerbangan komersial. Pasalnya, turunnya mobilitas orang berpergian berimbas pada penurunan frekuensi penerbangan.
Menyikapi hal ini, PT Garuda Indonesia Tbk menyiasatinya dengan mengalihkan fokus bisnis sementara ke lini penerbangan kargo dan jasa penyewaan pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan telah mengubah beberapa rute penerbangan komersial menjadi rute kargo. Pada hari Rabu (29/4) misalnya, Garuda Indonesia menerbangkan 26 pesawat khusus kargo untuk rute domestik maupun internasional.
Operasional layanan kargo Garuda Indonesia ini akan mengikuti slot jadwal penerbangan komersial. Jadi, misalnya jadwal penerbangan ke Makassar jam 07.00 WIB, Garuda Indonesia menggunakannya untuk pengiriman kargo.
"Selain menggunakan slot penerbangan komersial untuk pengiriman kargo, kami juga meminta extra flight agar mampu melayani lebih banyak," ujar Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi VI DPR, Rabu (29/4).
Penggunaan pesawat untuk layanan kargo ini dimungkinkan, karena sudah terbukti mampu mengangkat muatan banyak. Contohnya, untuk pesawat tipe Boeing 777 dengan kursi 3-3 memiliki kapasitas beban kurang lebih 75 Kilogram (Kg) per kursi. Dengan asumsi jumlah kursi sebanyak 300, maka pesawat tipe ini mampu mengangkut beban 22.500 Kg atau 22,5 ton.
(Baca: Tangkal Corona, Anak Garuda Diversifikasi Bisnis Demi Jaga Kinerja)
Layanan kargo Garuda Indonesia ini tidak terbatas untuk barang-barang komersial, melainkan juga digunakan untuk logistik penanganan pandemi Covid-19. Misalnya, untuk pengiriman obat-obatan dan alat pelindung diri (APD).
Selain layanan kargo, perusahaan juga memaksimalkan jasa penyewaan pesawat untuk keperluan industri, terutama farmasi. Secara total, pesawat Garuda Indonesia telah disewa sebanyak lima kali oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi untuk mengambil bahan baku obat di Shanghai, Tiongkok.
Garuda Indonesia juga melayani permintaan sewa pesawat dari pemerintah negara lain yang ingin memulangkan warga negaranya di tengah pandemi Covid-19.
Contohnya, Duta Besar Brazil untuk Indonesia telah menyewa pesawat Garuda Indonesia untuk mengevakuasi warga negaranya yang ada di Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Saat ini, perusahaan sedang bernegosiasi dengan pemerintah Kolombia yang ingin menyewa pesawat untuk evakuasi.
"Kami tetap melayani sistem charter, namun dengan catatan bandara tujuan masih menerima penumpang udara alias tidak ditutup," kata Irfan.
(Baca: Kinerja Jeblok Imbas Covid-19, Garuda Negosiasi Pelunasan Utang)
Penggunaan pesawat untuk layanan kargo ini dimungkinkan, karena sudah terbukti mampu mengangkat muatan banyak. Contohnya, untuk pesawat tipe Boeing 777 dengan kursi 3-3 memiliki kapasitas beban kurang lebih 75 Kilogram (Kg) per kursi. Dengan asumsi jumlah kursi sebanyak 300, maka pesawat tipe ini mampu mengangkut beban 22.500 Kg atau 22,5 ton.
(Baca: Tangkal Corona, Anak Garuda Diversifikasi Bisnis Demi Jaga Kinerja)
Layanan kargo Garuda Indonesia ini tidak terbatas untuk barang-barang komersial, melainkan juga digunakan untuk logistik penanganan pandemi Covid-19. Misalnya, untuk pengiriman obat-obatan dan alat pelindung diri (APD).
Selain layanan kargo, perusahaan juga memaksimalkan jasa penyewaan pesawat untuk keperluan industri, terutama farmasi. Secara total, pesawat Garuda Indonesia telah disewa sebanyak lima kali oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi untuk mengambil bahan baku obat di Shanghai, Tiongkok.
Garuda Indonesia juga melayani permintaan sewa pesawat dari pemerintah negara lain yang ingin memulangkan warga negaranya di tengah pandemi Covid-19.
Contohnya, Duta Besar Brazil untuk Indonesia telah menyewa pesawat Garuda Indonesia untuk mengevakuasi warga negaranya yang ada di Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Saat ini, perusahaan sedang bernegosiasi dengan pemerintah Kolombia yang ingin menyewa pesawat untuk evakuasi.
"Kami tetap melayani sistem charter, namun dengan catatan bandara tujuan masih menerima penumpang udara alias tidak ditutup," kata Irfan.