PT Astra International Tbk (ASII) memperkirakan penjualan mobil secara nasional tahun ini tidak akan lebih banyak dari total penjualan tahun lalu. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto yang memprediksi penjualan mobil tahun ini hanya akan mencapai 1,05 juta unit.
"Setengah tahun pertama 2019, roda empat mengalami kesulitan. Dari penjualan mobil (secara nasional) hingga tahun ini, kira-kira drop 9%-10% dibanding tahun lalu," kata Prijono ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/8).
Meski begitu, Astra masih melihat adanya peluang pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri untuk jangka panjang, meski penjualan mobil di grup Astra dalam beberapa bulan terakhir ini mengalami penurunan.
Pada Juli 2019, Astra mencatat penjualan sebanyak 44.357 unit atau turun 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Penurunan penjualan di Juli, tercatat lebih dalam dari penjualan di Juni yang turun 5,5% yoy. "Kami masih melihat potensi yang begitu besar di Indonesia di bidang permobilan," tegas Prijono.
(Baca: Toyota Astra Prediksi Target Penjualan 1,1 Juta Mobil Tak Tercapai)
Dia menambahkan, potensi pasar mobil di dalam negeri masih menarik karena berkaca dari keberanian Tiongkok yang masuk ke pasar dalam negeri dengan kapasitas produksinya sebesar 120 ribu. Padahal, penjualannya masih sebanyak 20 ribu.
Meski tercatat adanya penurunan secara volume penjualan, namun Prijono mengatakan divisi otomotif Astra masih mempertahankan pangsa pasar (market share) sebesar 53% di dalam negeri. Dia mengatakan, bakal menjaga market share tersebut hingga akhir tahun ini.
Secara umum, kinerja keuangan Astra International pada semester I 2019 tercatat adanya penurunan laba bersih sebesar 6% menjadi Rp 9,8 triliun dari Rp 10,38 triliun secara tahunan. Meski begitu, pada periode tersebut Astra berhasil mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 116,1 triliun, tumbuh 3% dibadningkan periode yang sama tahun lalu.
Prijono mengatakan, tertekannya laba bersih perseroan pada periode enam bulan pertama tahun ini dikarenakan lesunya konsumsi domestik dan tren penurnan harga-harga komoditas. Prospek hingga akhir tahun ini pun masih diperkirakan masih menantang. "Yang paling penting, kami bisa menjadi the lowest cost producer," kata Prijono.
(Baca: Penjualan Mobil Selama Tujuh Bulan Tahun Ini Turun 13,7%)
Catatan: Tulisan ini merupakan revisi dari tulisan sebelumnya yang berjudul "Penjualan Mobil Grup Astra Diprediksi Turun 10% Tahun Ini", yang tidak akurat.