Aktivitas Bongkar Muat Turun 17%, Pelindo II Terapkan Transhipment

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi, aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Pelindo II ingin meningkatkan aktivitas bongkar muat di pelabuhan dengan penerapan transhipment dan meningkatkan kerja sama dengan perusahaan pelayaran internasional.
Editor: Ratna Iskana
20/11/2019, 20.23 WIB

PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II mencatat aktivitas bongkar muat sepanjang Januari-September 2019 turun sebesar 15-17%. Inilantaran jumlah ekspor-impor barang yang melalui pelabuhan tidak stabil.

Pasalnya, Tiongkok sebagai pasar ekspor Indonesia membatasi masuknya bahan baku ke negaranya. Hal tersebut dimulai sejak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya mengaku memiliki strategi untuk menangani meningkatkan aktivitas bongkar muat. Salah satunya dengan menerapkan transhipment.

Melalui transhipment, kapal yang akan menuju kota-kota di Indonesia harus bongkar muat melalui pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta. Menurutnya, cara ini efektif untuk meningkatkan aktivitas bongkar muat.

"Kapal-kapal yang ingin keluar negeri dari Palembang harus transit dulu ke Jakarta, itu salah satu pola yang bisa kami terapkan," ujar Elvyn, saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/11).

(Baca: Pelindo II Anggarkan Belanja Modal Tahun Depan Sebesar Rp 7,6 Triliun )

Selain itu, Pelindo II meningkatkan kerja sama dengan perusahaan pelayaran dunia . Sehingga kapal-kapal besar bisa berlayar dari Indonesia ke semua benua.

Dalam satu bulan rata-rata ada delapan kapal ukuran raksasa dengan kapasitas 10 ribuan TEUs yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal-kapal itu membawa barang-barang ekspor maupun impor secara langsung ke negara tujuan.

Di sisi lain, Elvyn optimis aktivitas bongkar muat bisa meningkat selama Hari Natal dan Tahun Baru. Sehingga target pendapatan sebesar Rp 13,5 triliun pada tahun ini bisa tercapai. "Saya optimis akan meningkat karena ada peak session di akhir tahun," kata dia.

Hingga kuartal ketiga 2019, Pelindo II membukukan laba sebesar Rp 2,21 triliun atau meningkat 18,38% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu (year on year/ yoy). Sedangkan pendapatan perusahaan tercatat Rp 8,56 triliun atau tumbuh 2,41% secara yoy.

(Baca: Holding BUMN Pelabuhan Ditargetkan Rampung Tahun Depan)

Reporter: Fariha Sulmaihati