Erick Thohir Pastikan Sandiaga Uno Tak Masuk BUMN

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Sandiaga harus mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua Umum Gerindra jika bergabung dengan perusahaan pelat merah.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
5/12/2019, 13.59 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pengusaha sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno tidak akan masuk ke jajaran direksi atau komisaris perusahaan pelat merah. Sandiaga dinilai sudah memosisikan dirinya sebagai politikus.

Menurut Erick, Sandi kini kerap mengikuti roadshow politik di berbagai daerah. Oleh karena itu, peluangnya untuk bergabung dengan perusahaan negara sangat kecil. 

"Kalau Sandi bergabung ke BUMN, ia mesti mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Gerindra. Padahal dia baru bergabung," kata Erick di Kantor Kementerian Koordinato Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis (5/12).

(Baca: Jumlah BUMN Terlalu Banyak, Erick Thohir Buka Peluang Bubarkan PT PANN)

Sebelumnya, Sandi menegaskan tidak pernah ada pembicaraan dengan Erick terkait posisi jabatan di kementerian maupun perusahaan pelat merah.

"Saya bilang untuk berkontribusi, tidak perlu harus menjabat sebagai menteri atau pejabat BUMN. Tapi, di manapun kita berada," kata Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa BUMN merupakan tempat yang tidak boleh memiliki unsur politik. Sandi yang merupakan kader Partai Gerindra, mengatakan kepada Erick bahwa BUMN akan sangat disorot kalau beberapa jabatan diisi oleh orang-orang politik.

"Saya ingin berada di tengah masyarakat dan saya sudah sampaikan ke Pak Erick dan dia sangat mengerti," katanya menambahkan.

(Baca: Kementerian BUMN: Target Ahok di Pertamina untuk Turunkan Impor BBM)

Menurutnya, BUMN perlu dikelola dengan baik oleh talenta terbaik yang harus diseleksi secara seksama dan benar. Hal ini dilakukan untuk memastikan talenta tersebut tidak memiliki benturan kepentingan dan unsur politis.

 Jika BUMN dipolitisasi, menurut Sandi, tujuan BUMN untuk menjadi agen pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan tidak akan tercapai.

Reporter: Rizky Alika