Proyek Rampung, Lippo Karawaci Incar Pendapatan Prapenjualan Rp 2,5 T

ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ilustrasi Proyek Lippo Grup. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menargetkan mengantongi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) Rp 2,5 triliun pada 2020.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
16/12/2019, 21.25 WIB

Emiten properti, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menargetkan mengantongi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) senilai Rp 2,2 triliun hingga Rp 2,5 triliun tahun depan. Perusahaan optimistis bisa mencapai target tersebut seiring dengan rampungnya beberapa proyek properti tahun depan serta unit bangunan yang sudah rampung dibangun namun belum seluruhnya terjual.

"Ada beberapa proyek perumahan yang akan diluncurkan tahun depan, baik di Cikarang maupun di Karawaci," kata Investor Relations Lippo Karawaci, Bret Ginesky dalam public expose di Aryaduta Karawaci, Tangerang, Senin (16/12).

Dia juga menyebutkan beberapa proyek yang sudah selesai namun belum 100% terjual, seperti dalam unit bangunan Kemang Village dan St Moritz Puri yang mana keduanya merupakan tipe bangunan multi-guna. Masing-masing proyek tersebut memiliki jumlah unit hunian sebanyak 1.688 unit dan 1.064 unit.

Lebih lanjut, Bret menyatakan untuk proyek Kemang Village jumlah unit yang terjual sudah sekitar 99%, sehingga masih ada unit yang belum terjual dengan estimasi nilai penjualan US$ 10,4 juta atau setara Rp 145 miliar. Sementara St Moritz Puri sudah terjual 98% dengan estimasi unit belum terjual senilai US$ 13,3 juta atau setara Rp 186 miliar.

(Baca: Lippo Targetkan 62 Tower Apartemen Meikarta Topping Off Tahun Depan)

Sementara itu, ada empat proyek yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini hingga tahun depan. Terdekat, perusahaan menargetkan proyek Lippo Office Thamrin dapat selesai di akhir tahun ini, dengan nilai penjualan yang akan datang ditaksir US$ 7 juta atau setara Rp 98 miliar.

Selanjutnya, ada dua proyek yang ditargetkan bisa selesai pada triwulan I 2020, yaitu Millennium Village dan Kemang Office.  Yang mana, masing-masing proyek tersebut memiliki nilai penjualan sekitar US$ 25 juta dan US$ 42 juta. 

Terakhir, proyek yang ditargetkan bakal selesai triwulan IV 2020 lainnya yaitu Holland Village. Proyek di atas total luas tanah 85 ribu meter persegi tersebut, diperkirakan senilai US$ 62 juta atau setara dengan Rp 869 miliar.

Hingga triwulan III 2019, Lippo Karawaci telah mengantongi marketing sales sekitar Rp 1,13 triliun yang berasal dari penjualan 1.757 unit beberapa proyek properti perseroan yang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Sementara, hingga akhir tahun ini, perusahaan menargetkan mampu mengantongi total marketing sales senilai Rp 1,5 triliun.

(Baca: Lippo Jual Dua Pertiga Saham, OVO Cari Tambahan Modal Tahun Depan)

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya menambahkan jika Lippo Karawaci dalam beberapa tahun ke depan akan menggenjot pemasaran dan penjualan di bisnis sektor properti, melalui anak usahanya salah satunya yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Sehingga, perusahaan berharap bisa mengantongi dividen dari anak usahanya tersebut pada 2022 mendatang.

"Dalam waktu dekat, fokus kami adalah pembangunan core business. Land bank yang kami miliki akan dipakai untuk perluasan produk yang mendukung pertumbuhan kelas menengah," katanya.

Reporter: Ihya Ulum Aldin