Arus Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok Turun 4,2% Terdampak Corona

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi, arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok. Sepanjang kuartal I 2020, arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok tercatat turun 4,2%, namun tren penurunannya sedikit membaik dibanding per Feberuari 2020.
Penulis: Agung Jatmiko
8/4/2020, 12.20 WIB

PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) mengatakan, arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok sepanjang Januari hingga Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 4,2%.

Mengutip siaran pers, Rabu (8/4), Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan, jumlah peti kemas yang masuk ke pelabuhan Tanjung Priok sepanjang kuartal I 2020 tercatat mencapai 1,56 juta Twenty Foot Equivalent Units (TEUs).

Jumlah ini menunjukkan adanya penurunan 69.000 TEUs dibandingkan capaian kuartal I 2019. Meski masih mengalami penurunan, Arif mengatakan, dibandingkan bulan sebelumnya tren arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok membaik.

“Dibandingkan tahun lalu, untuk bulan Februari 2020 penurunan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 5,13%, sedangkan di bulan Maret penurunannya 4,2%. Memang masih menunjukkan penurunan tetapi persentasenya semakin mengecil,” ujar Arif, dalam siaran pers, Rabu (8/4).

Menurutnya, arus peti kemas pelabuhan Tanjung Priok sedikit membaik utamanya karena industri di Tiongkok sudah mulai pulih dari pandemi corona dan mulai berproduksi lagi.

Selama pandemi corona, pengiriman barang ekspor dan impor ke Tiongkok mengalami gangguan, padahal Tiongkok merupakan kontributor utama arus peti kemas internasional di pelabuhan Tanjung Priok.

(Baca: Meski Berlaku PSBB, Ekspor-Impor di Tanjung Priok Tetap Berjalan)

"Sekarang, aktivitas ekonomi di sana mulai berangsur pulih. Saya harapkan kuartal ke depan trennya semakin membaik” ujarnya.

Sebelumnya, Arif memastikan aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dalam siaran pers, Jumat (3/4), Arif mengatakan, karakteristik aktivitas pelabuhan Tanjung Priok sedikit berbeda dibanding pelabuhan lainnya. Sebab, pelayanan yang dominan di pelabuhan Tanjung Priok adalah barang baik kontainer maupun non kontainer.

Meski begitu, Pelindo II ia katakan, siap mengikuti arahan pemerintah. Saat ini, perusahaan memberlakukan kesiapsiagaan pencegahan pandemi corona, termasuk jika diminta untuk menutup terminal pengumpan.

Direktur Komersial Pelindo II, Rima Novianti mengungkapkan, Pelindo II masih memberlakukan prosedur kesiapsiagaan dan pencegahan virus corona dengan antisipasi tinggi untuk melindungi semua petugas lapangan.

“Sejauh ini belum ada prosedur khusus terkait PSBB di terminal peti kemas. Sebagai operator pelabuhan, Pelindo II tentu siap menyesuaikan jika pemberlakuan PSBB ini berdampak terhadap operasional dan aktivitas logistik di pelabuhan,” ujar Rima, Jumat (3/4).

(Baca: Aktivitas Pelabuhan Tetap Normal di Tengah Pandemi Corona)