Mewabahnya virus corona berdampak terhadap produsen kendaraan dan komponen besar di Tiongkok. Meski begitu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan bahwa produksi mobil di dalam negeri belum terdampak wabah tersebut.
Alasannya, sebagian besar komponen kendaraan berasal dari dalam negeri. "Jadi sampai sekarang belum terasa dampaknya," kata Ketua Umum Gaikindo Jongkie Sugiarto kepada Katadata.co.id, Selasa (18/2).
Sepengetahuannya, produsen dalam negeri mengimpor komponen kendaraan dari Jepang. Ada dua anggota Gaikindo asal Tiongkok yang menggunakan komponen asal Negeri Tirai Bambu, yaitu Wuling dan DSFK.
Meski begitu, kedua produsen tersebut tidak melaporkan adanya penurunan produksi akibat mewabahnya virus corona di Tiongkok. (Baca: Virus Corona Tekan Ekonomi Tiongkok, Dunia Waspadai Perlambatan Global)
Co-CEO PT Sokonindo Indonesia (DFSK) Alexander Barus mengatakan, perusahaannya tidak menghadapi persoalan akibat mewabahnya virus corona di Negeri Panda. "Karena kami ada stok untuk tiga bulan," ujarnya.
PR dan Digital Manager DFSK Arviane Dahniarny Bahar menambahkan, kegiatan manufaktur berjalan normal. "Kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang ada," kata dia.
Arviane mengatakan, DFSK tidak memiliki pabrik di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Pabrik suku cadang DFSK berada di Chongqing, yang berjarak lebih dari 900 km dari Wuhan.
Wuhan merupaan kota pertama ditemukannya virus corona. Bahkan, korban meninggal dunia dan yang terinfeksi covid-19 mayoritas berdomisili di ibu kota provinsi Hubei tersebut.
(Baca: Korban Tewas Virus Corona Tembus 2.000, Uji Coba Vaksin Butuh 18 Bulan)
Hingga pagi hari ini, korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 2.005 di Tiongkok. Jumlah yang terinfeksi pun bertambah menjadi 75.121.
Di luar Tiongkok, ada lima korban meninggal dunia akibat virus corona yang berasal dari Taiwan, Filipina, Hong Kong, Jepang, dan Prancis.
Kendati belum ada anggota yang mengeluhkan dampak virus corona, Gaikindo tidak memerinci perihal proyeksi produksi kendaraan di dalam negeri. Sepanjang tahun lalu, penjualan mobil turun 10,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 1.026.921 unit.
Pada Januari lalu, penjualannya mencapai 81.988 unit. Jumlah tersebut menurun dibanding bulan sebelumnya 81.643 unit. Titik terendah penjualan mobil terjadi pada Juni 2019, hanya 59.502 unit.
(Baca: Daya Beli Melemah, Penjualan Mobil Awal Tahun Turun 2.005 Unit)