Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan, warga negara Indonesia (WNI) yang telah dipulangkan tercatat mencapai 72.088 orang. Jumlah ini terdiri dari anak buah kapal (ABK), WNI di Arab Saudi dan Malaysia.
Mengutip keterangan resmi Kemenlu, Jumat (17/4), rinciannya sebanyak 10.009 ABK Indonesia telah kembali ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 57% tiba melalui Bali, baik melalui jalur udara dan jalur laut. Seluruhnya menjalani protokol kesehatan, termasuk karantina saat tiba di Indonesia.
"Kami sampaikan apresiasi kepada Pemda Bali dan seluruh Satgas Covid-19 di tingkat pusat maupun daerah atas koordinasi dan kerja sama yang baik," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dikutip dalam keterangan resmi Kemenlu, Jumat (17/4).
Dari Arab Saudi, per 10 April 2020 sebanyak 336 WNI telah dipulangkan, terdiri dari 55 orang jemaah umrah, 34 orang petugas haji dan 247 pekerja migran Indonesia (PMI) yang telah melewati masa izin tinggal atau overstayer.
Menlu mengungkapkan, pemulangan dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat termasuk pengujian kesehatan sebelum berangkat. Dari pemeriksaan kesehatan, tidak ada WNI/PMI asal Arab Saudi yang menunjukan gejala positif virus corona.
Untuk kepulangan WNI dari Malaysia, per 16 April 2020 tercatat 61.743 orang telah kembali ke Indonesia sejak Malaysia menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45.165 orang tiba melalui jalur laut, 9.181 melalui jalur darat dan 7.397 melalui jalur udara.
(Baca: 366 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19, 55 Orang Sembuh)
Kemenlu juga mengumumkan perkembangan terkini pengiriman bantuan bagi WNI yang masih ada di Malaysia. Hingga Jumat (17/4), jumlah bantuan sembako yang telah disalurkan perwakilan Indonesia di Malaysia sebanyak 80.776 paket per orang.
Selain itu, terdapat pula sumbangan ormas/masyarakat sebanyak 40.447 paket per orang. Sehingga secara keseluruhan, sebanyak 121.223 WNI di Malaysia sudah menerima bantuan sembako.
"Perwakilan di Malaysia akan terus mendistribusikan bantuan sembako ini. Sekali lagi, bantuan ini untuk mereka yang rentan dan sangat membutuhkan selama masa lockdown," kata Menlu.
Sementara, dari India pemerintah belum dapat memulangkan WNI Jamaah Tabligh yang terdata sebanyak 717 orang. Pasalnya, para WNI tersebut tengah menjalani karantina, seiring dengan kebijakan pemerintah India menerapkan karantina wilayah atau lockdown.
Selain itu, sebagian WNI Jamaah Tabligh sedang menghadapi proses hukum dengan tuduhan pelanggaran terkait visa, ketentuan pandemi dan penanganan bencana. Proses hukum ini tak hanya dihadapi oleh Jamaah Tabligh asal Indonesia saja, melainkan juga ratusan Jamaah Tabligh dari berbagai negara.
Kemenlu juga mengumumkan, dari 717 WNI Jamaah Tabligh di India, sebanyak 75 orang teridentifikasi positif virus corona.
(Baca: WNI Jamaah Tabligh di India Terdata 717 Orang, 75 Positif Corona)