Tinggalkan Investasi, Sandiaga Fokus Buat Lapangan Kerja di Jakarta

ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
27/4/2017, 13.40 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan bahwa pemerintahannya kelak akan fokus menciptakan lapangan pekerjaan. Caranya dengan membuka seluasnya kesempatan investasi bagi swasta baik untuk proyek komersial maupun infrasturktur.

 “Saya tinggalkan karir sebagai private equity investor dan ke politik. Alasan terbesarnya adalah untuk menciptakan lapangan kerja,” katanya dalam AVJC 6th Annual Private Equity & Venture Forum di Jakarta, Kamis (27/4).

Sandi mengapresiasi pembangunan infrastruktur Jakarta di bawah pemerintahan Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Sayangnya, pembangunan tersebut tidak disertai dengan penciptaan lapangan kerja.

(Baca juga: Hitungan Final KPU: Anies 57,95 Persen, Ahok 42,05 Persen Suara)

Sandi mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan timnya selama 18 bulan, para pemilih di Jakarta memang merasa puas pada pembangunan dan penataan kota yang ada. Namun, menurutnya masyarakat kurang puas dengan kemampuan pemerintah saat ini memberikan lapangan pekerjaan yang berkualitas.

“Incumbent paling sukses saat ini (Basuki Tjahaja Purnama / Ahok), bagaimana dia bekerja kerja keras untuk kota tapi tidak fokus membangun lapangan kerja,” kata Sandi.

Menurutnya salah satu kunci menciptakan lapangan kerja adalah dengan memberi kesempatan pada swasta untuk terlibat dalam program pemerintah. Misalnya dengan melibatkan swasta dalam proyek perumahan, layanan kesehatan, dan transportasi.

(Baca juga: BKPM Yakin Kemenangan Anies - Sandi Tak Ganggu Investasi Asing)

Sandi mencontohkan, dengan setiap rumah sakit yang terbangun lewat pelibatan swasta setidaknya akan tercipta lapangan pekerjaan bagi 500 sampai 600 warga. Begitupun dengan proyek transportasi bisa menciptakan 3500 sampai 5000 pekerjaan.

Pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan menawarkan skema pembiayaan yang menarik. Ia mencontohkan pembiayaan proyek tol Cipali yang dilakukan perusahaannya, Saratoga Investama bisa menarik dana hingga US$ 980 juta. Dari jumlah itu, 70 persen dana diperoleh dari pinjaman yang didukung oleh 19 institusi keuangan. Sisanya 20 persen lewat mezzanine loan dari 5 investor dan 10 persen dari shareholder.

Ia mengatakan, pemerintah DKI Jakarta sebetulnya memiliki anggaran yang melimpah. Tak hanya itu, dukungan swasta juga terbukti dapat diandalkan. Buktinya, pemerintah saat ini bisa membangun Simpang Susun Semanggi dalam waktu demikian singkat.

(Baca juga:  Jokowi: Tak Ada Reshuffle Bulan Ini, Ahok Gubernur Sampai Oktober)

Sandi pun menjanjikan bahwa dalam pemerintahannya bersama Gubernur terpilih Anies Baswedan kelak akan memfokuskan anggaran ke sektor pendidikan. Sementara proyek infrastruktur akan lebih banyak menggunakan skema public private partnership (PPP).

“Infrastruktur supaya private bisa ikut pakai PPP. Kita punya budget tapi saya lebih milih investasi ke pendidikan, karena itu masa depan kota,” katanya.

Reporter: Muhammad Firman