Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyebut hingga saat ini tercatat jumlah korban tewas akibat penyerangan kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga sementara ini berjumlah sebanyak 20 orang. Korban tersebut antara lain terdiri dari 19 pekerja dan 1 anggota TNI.
Tito mengungkapkan seorang anggota TNI gugur ketika mempertahankan pos pengamanan di Mbua, Kabupaten Nduga. Hal ini sekaligus memastikan bahwa serangan tidak hanya diarahkan pada objek sipil namun juga militer. Sedangkan aparat penjaga saat itu hanya sekitar 21 orang saja.
"Informasi sementara ada 20 orang korban, terdiri dari 19 pekerja dan satu orang TNI gugur," kata Tito saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12).
(Baca: Penembakan Nduga, Jokowi: Tangkap Pelaku, dan Lanjutkan Trans Papua)
Saat ini, menurutnya kekuatan gabungan TNI dan Polri telah diturunkan di lokasi untuk mengejar kelompok penyerang. Tito memperkirakan kekuatan kelompok tersebut tidak besar yakni hanya sekitar 30-50 orang dengan perlengkapan 20 pucuk senjata. Namun dia tak menyebut secra detail berapa personel yang turun. Berdasarkan informasi Kepala Staf Presiden Moeldoko sebelumnya menyebut ada 154 anggota TNI dan Polri yang telah tiba di lokasi.
"Dengan kekuatan ini kami yakin mereka bisa segera dikendalikan," kata Tito.
Terkait pelaku, dia menyebut kelompok tersebut berafiliasi pada Egianus Kogoya. Sementara itu, motivasi penembakan diduga keran faktor eksistensi kelompok, mengingat kejadian berlangsung pada tanggal 1 Desember yang oleh kalangan Papua tertentu diperingati sebagai hari kemerdekaan Papua
"Biasanya mereka mencari sasaran aparat, kalau sulit maka cari sasaran lemah," kata Tito.
(Baca juga: Kasus Penembakan di Papua, Moeldoko Minta Pegiat HAM Tak Tutup Mata)
Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan hingga saat ini masih ada pegawai PUPR yang belum ditemukan. Dia merinci total pekerja di proyek yang terdampak mencapai 25 orang. Dari jumlah tersebut, 17 langsung gugur dalam penembakan, 2 orang meninggal dalam pelarian, 2 orang lagi belum diketahui posisinya, dan 4 orang selamat dan dievakuasi.
"Satu orang yang belum ditemukan adalah pengawas lapangan kami," kata Basuki. Sedangkan satu orang lagi adalah pegawai Istaka Karya.