Pemerintah Provinsi Bali berencana menghentikan acara Bali Mandara Nawanatya dan Bali Mandara Mahalango mulai 2019. Festival Seni Bali Jani (FSBJ) akan menggantikan dua kegiatan yang rutin digelar selama lima tahun terakhir ini.
Seniman Putri Suastini Koster berpendapat, FSBJ mampu meneruskan upaya pelestarian seni tradisi Pulau Dewata. "Festival ini menampilkan inovasi dengan karya seni modern, tetapi tetap berakar tradisi," katanya, di Denpasar, Kamis (27/12).
(Baca juga: Potensi Besar dari Terbukanya Bisnis Gedung Seni untuk Investor Asing)
Menurut Putri, kehadiran FSBJ bertujuan agar acara seni di Bali tidak mubazir dengan menggelar festival berkonten serupa. Acara Festival Seni Bali Jani akan diuji coba selama dua pekan pada Oktober 2019.
"Untuk uji cobanya tidak sebulan, mungkin dua minggu sekitar bulan Oktober, kita lihat kesiapan senimannya dulu untuk berkarya," ucap perempuan yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali tersebut.
Festival seni di Pulau Dewata, imbuh Putri, cukup diwadahi melalui Pesta Kesenian Bali (PKB) dan Festival Seni Bali Jani. PKB sendiri digelar selama sebulan pada Juni - Juli 2019. "Dua ini sudah lintas usia, lintas kreativitas, lintas inovasi," katanya.
(Baca juga: Seniman Turut Bertugas Memberi Pendidikan Seni kepada Publik)
Seni merupakan salah satu bidang ekonomi kreatif yang dinaungi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Produk domestik bruto (PDB) subsektor seni pertunjukan tercatat tumbuh 9,54% pada 2016.