Presiden Jokowi Minta Hentikan Ajakan #UninstallBukalapak

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung bertemu dengan CEO Bukalapak Achmad Zaky, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2). Presiden berharap masyarakat bijak menyikapi sebuah isu dan meminta gerakan #uninstallBukalapak dihentikan.
Penulis: Muchamad Nafi
16/2/2019, 14.31 WIB

Presiden Joko Widodo meminta semua pihak, terutama warganet, untuk menghentikan ajakan #UninstallBukalapak. Hal ini guna mendorong anak-anak muda berinovasi dan berkreasi untuk meraih kemajuan.

Menurut dia, pemerintah dan dunia usaha ingin mendorong UMKM dari offline masuk sistem online marketplace sehingga semua harus mendorong unicorn Indonesia memiliki ruang berkompetisi dengan negara negara lain. “Kita ini harus mendorong anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (16/2).

Dia berharap masyarakat bijak dalam menyikapi sebuah isu atau peristiwa apapun yang sedang ramai. “Sebab itu saya ajak hari ini untuk hentikan #UninstallBukalapak,” ujarnya. (Baca: TKN: #UninstallBukalapak Bukti Pendukung Jokowi Semakin Militan)

Gemuruh #UninstallBukalapak bermula pada Kamis kemarin. Tagar tersebut melejit dalam Trends24 di Twitter setelah CEO Bukalapak Achmad Zaky mengunggah cuitan terkait 'presiden baru' yang menuai pro dan kontra.

Dalam unggahannya, Achmad Zaky mengatakan, anggaran riset dan pengembangan atau research and development (R&D) di Indonesia sangat rendah. Lantas, di akhir cuitan, ia berharap agar presiden Indonesia yang baru bisa meningkatkan anggaran tersebut.

Ia lalu mengunggah cuitan lanjutan untuk menjelaskannya. “Bangun-bangun viral tweet saya karena 'presiden baru'. Maksudnya, siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya. Let's fight for innovation budget,” ujarnya dalam akun Twitter-nya @achmadzaky. Lantas, ia menghapus unggahan terkait besaran anggaran R&D yang memuat kalimat 'presiden baru' agar polemik tidak berkepanjangan.

(Baca: Bos Bukalapak Cuit Soal Presiden Baru, #UninstallBukalapak Populer)

Menurut Jokowi, dana pengembangan dan riset di Indonesia sudah mencapai Rp 26 triliun. “Tetapi harus ada sebuah kelembagaan besar agar arahnya jelas, tembakannya tepat, sehingga inovasi di negara ini bisa muncul. Sekarang tersebar di kementerian dan lembaga,” katanya.

Anggaran riset dan pengembangan sudah besar dan akan terus dikembangkan. Mengenai peran swasta, saat ini masih dalam proses pembicaraan dalam rangka pengembangan SDM dan inovasi. Jokowi pun menyebutkan masyarakat harus mendorong dan mendukung Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak untuk memajukan ekonomi bangsa.

Menurut dia, semua itu lepas dari pilihan politik. “Kita harus bersikap bijak dan lapang dalam bertindak,” katanya. Ketika ditanya apakah sudah memaafkan Achmad Zaky, “Tadi sudah bertemu dan saya tidak ada perasaan apa-apa terhadap Mas Zaky.”

Reporter: Antara