Prabowo Mengeluh Dituduh Sebagai Pendukung Khilafah

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Prabowo Subianto berlaga dalam debat keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Penulis: Yuliawati
30/3/2019, 21.09 WIB

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengeluhkan tuduhan seolah sebagai pendukung khilafah. Prabowo menegaskan bahwa dia tak memiliki niat sama sekali mengubah ideologi Pancasila sebagai dasar negara.

"Seolah saya mendukung khilafah, menolak tahlilan. (Padahal) Ibu saya seorang Nasrani, lingkungan saya, saya dari 18 tahun pertaruhkan nyawa saya untuk Pancasila," kata Prabowo dalam debat keempat segmen kedua di Hotel Shangrilla, Jakarta, Sabtu (30/3).

(Baca: Prabowo akan Hadapi Pihak yang Ingin Ubah Pancasila)

Menanggapi hal itu, calon presiden nomor urut 01 Jokowi mengatakan dirinya pun mendapat tuduhan yang juga tak mengenakan. "Masalah tuduh menuduh, saya juga banyak dituduh pak. Selama 4,5 tahun ini saya juga dituduh, Pak Jokowi itu PKI," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan hal yang paling penting membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Pemimpin bisa memberi contoh yang baik, tidak saling menghujat, menghina, meremehkan, menjelekkan," kata dia.

(Baca: Pradebat ke-4, Sentimen Positif di Twitter untuk Jokowi Lebih Tinggi)

Dalam perdebatan, baik Jokowi dan Prabowo menyepakati metode menumbuhkan nilai Pancasila tanpa indoktrinasi. Menurut Prabowo perlu memasukkan Pancasila dalam pendidikan bangsa mulai dari pendidikan TK hingga SMA.

Jokowi menambahkan, selain melalui pendidikan formal, pendidikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengenalkan toleransi. "Ini harus kekinian, bukan indoktrinasi lagi. Bisa dilakukan lewat visual baik yang ada di Facebook, Instagram, Twitter sehingga Pancasila ini mudah diterima anak-anak muda," kata Jokowi.

Kubu Prabowo Bantah Tuduhan Hendropriyono soal Dukungan Khilafah

Sebelum perdebatan berlangsung, Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bereaksi atas pernyataan A.M. Hendropriyono soal Pemilihan Presiden merupakan perwujudan tarung ideologi antara Pancasila melawan khilafah. Wakil Ketua BPN Salim Segaf Al-Jufri meminta mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut tak membuat resah.

Menurut Salim, hal ini sudah tidak sehat bagi bangsa ini. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut juga meminta bukti apabila gerbong pro khilafah berada di kubu Prabowo. "Beri contoh baik apalagi (Hendropriyono) generasi berpengalaman, mantan (Kepala) BIN, jangan membuat keresahan," kata Salim di Hogel Shangri-la, Jakarta, Sabtu (30/3).

(Baca: Tim Sukses Janjikan Kejutan dari Jokowi saat Debat Keempat)

Menurut Salim, ideologi Pancasila saat ini sudah final dan tidak mungkin memunculkan ideologi lain. PKS pun telah ikut sebagai bagian dari pemerintahan sejak era Susilo Bambang Yudhoyono. Oleh sebab itu dia meminta Hendropriyono menyebut siapa pro khilafah yang berada di kubu 02. "Buktikan, dari koalisi (Prabowo) ini siapa," tanya Salim.

Hendropriyono beberapa hari lalu mengatakan pertarungan Jokowi dan Prabowo ini bukan saja pertandingan menuju kursi presiden namun pertarungan dua ideologi yakni Pancasila dan khilafah. Meski tak menyebut eksplisit siapa calon yang didukung masing-masing ideologi, dia meminta masyarakat memilih pemimpin yang terbaik.

Reporter: Ameidyo Daud