Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan akan menindaklanjuti dugaan surat suara tercoblos dengan gampar pasangan calon presiden dan partai tertentu di Malaysia. Dua penyelenggara Pemilu tersebut akan mengirim tim ke lokasi temuan surat suara di Selangor, Malaysia pada Jumat (11/4) besok.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan tim akan menginvestigasi di mana persisnya surat suara disimpan, apakah surat suara itu dicetak KPU, berapa banyak jumlahnya, hingga siapa yang menemukan pertama kali dan melapor Panitia Pengawas (Panwas).
"Kami koordinasi dengan Bawaslu untuk ambil tindakan cepat," kata Arief saat konferensi pers di Bawaslu, Kamis (11/4) malam.
(Baca: Jokowi Minta Bawaslu Usut Dugaan Surat Suara Tercoblos di Malaysia)
Usai beredarnya video surat suara tercoblos, Arief telah memerintahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) setempat memeriksa informasi yang sebenarnya di lokasi. Namun hingga malam ini pengecekan masih berlangsung. "Saya minta laporannya detail," kata Arief.
Arief meminta masyarakat tidak ambil kesimpulan sendiri dan berpolemik lantaran KPU dan Bawaslu saat ini sedang mengambil tindakan cepat. Apalagi, kejadian berlangsung di negara lain di mana ada prosedur yang harus ditaati.
"Ini sensitif karena menyangkut negara lain, maka kami cek hati-hati," ujarnya.
(Baca: Bantah Prabowo, KPU Jamin Tak Ada Kecurangan dalam Pilpres 2019)
Komisioner KPU lain yakni Hasyim Asy'ari mengatakan pemeriksaan akan dilakukan dengan tiga simulasi yakni apakah surat dialokasikan untuk pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Kotak Suara Keliling (KSK), atau via pos.
Tim akan menelusuri kembali jalannya surat suara berdasarkan ketiga model pemilihan. Dari data KPU, total ada 558.873 pemilih yang bermukim di Malaysia. Dari angka tersebut, 127.044 mencoblos melalui TPS, 112.536 lewat KSK, serta 319.293 melalui pos.
"Berdasarkan data itu bisa ditarik kesimpulan," kata Hasyim. Dia juga menargetkan rekomendasi paling tidak bisa keluar pada 14 April mendatang.
(Baca: Surat Suara Tercoblos untuk Anak Bos Lion Air, Nasdem Cek ke Lokasi)
Anggota Bawaslu M. Afifuddin menduga surat suara yang tercoblos dialokasikan bagi pemilihan lewat pos. Oleh sebab itu KPU dan Bawaslu saat ini sedang melakukan investigasi lebih jauh lagi. "Jajaran kami ada di sana, KPU juga ada PPLN," katanya.
Kubu Prabowo Subianto langsung bereaksi keras terhadap tercoblosnya surat suara ini. Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Ferdinand Hutahaean berharap Bawaslu dapat menegakkan aturan seperti diskualifikasi kepada peserta yang berbuat curang.
"Tidak perlu takut, rakyat berdiri di belakang Bawaslu," ujar Ferdinand kepada Katadata.