Calon wakil presiden nomor urut 02 menyebutkan akan mewujudkan program desa wisata (Dewi) dan desa digital (Dedi) pada debat Pilpres 2019. Program Dewi dan dedi diungkapkan oleh Ma'ruf untuk merespon seperti apa kebijakan dan strategi terkait partisipasi perempuan dalam ekonomi, yang akan dijalankan oleh capres dan cawapres nomor urut 01 apabila terpilih pada Pilpres 2019.
Sejatinya, Dewi merupakan program yang sudah dijalankan oleh pemerintah Joko Widodo (Jokowi), melalui strategi 3A, yakni atraksi, akses dan amenitas. Strategi 3A untuk pengembangan Dewi ini ditujukan untuk mencapai target 20 juta wisata mancanegara tahun 2019. Salah satu langkah untuk menciptakan Dewi ini adalah dengan mengembangkan digital ecosystem.
Selain Dewi dan Dedi, Ma'ruf membicarakan mengenai pelaksanaan kredit usaha mikro serta bank wakaf. "Saya tahu persis hampir 100% nasabahnya perempuan. Inilah bentuk pemberdayaan dan sudah banyak ibu-ibu yang tertolong," ujar Ma'ruf.
(Baca: Atasi Kemiskinan, Prabowo Ingin Indonesia Contoh Tiongkok)
Calon presiden nomor urut 01 Jokowi menambahkan, selain program-program Dewi dan Dedi yang sudah diutarakan oleh Ma'ruf, Jokowi mengutarakan upaya pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan sosial serta meningkatkan partisipasi perempuan adalah dengan program Mekar yang dijalankan oleh Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Program Mekar ini sudah berjalan 4 tahun dengan jumlah nasabah sudah mencapai 4,2 juta dengan target tahun ini 10 juta nasabah," kata Jokowi.
Menanggapi jawaban Jokowi-Ma'ruf, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengingatkan bahwa program Mekar memiliki kelemahan-kelemahan, yang terutama adalah soal akses. Oleh karena itu, pasangan Prabowo-Sandiaga mengenalkan program PAS untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan perempuan.
(Baca: Soroti Dana ke Luar Negeri, Sentimen Negatif Prabowo di Twitter Naik)
Program PAS tersebut dijabarkan Sandiaga menjadi tujuh langkah. Pertama, mendaftarkan ibu-ibu dan kedua memberikan pelatihan berjenjang, agar ibu-ibu atau kaum perempuan memiliki basic knowledge. Ketiga, memberikan pendampingan sebab Sandiaga melihat 80% kegagalan pengusaha pemula adalah karena tidak adanya mentoring.
Keempat, mempermudah perizinan karena ia menilai program Mekar tidak ramah kepada kaum ibu-ibu. Menurutnya, program Mekar tidak memberi solusi atas perizinan, sebab ibu-ibu yang ingin menjalankan usaha rumahan tidak mendapatkan izin. Kelima, membantu pemasaran bagi produk-produk yang dikembangkan usaha mikro.
Keenam, memberikan pelatihan administrasi keuangan agar pengusaha mikro mampu mengelola keuangan dengan lebih baik. Terakhir, mempermudah pengusaha mikro kepada akses permodalan.
(Baca: Debat Rasio Pajak, Jokowi Kritik Target 16% ala Prabowo)