Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai langkah Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan yang membuka komunikasi, merupakan langkah positif untuk menurunkan tensi politik dan mencairkan komunikasi.
Mengutip Antara, Karding juga menyebut langkah yang ditempuh oleh Bara Hasibuan juga dapat dilihat sebagai upaya untuk menyelamatkan institusi PAN dalam peta politik nasional. Upaya menyelamatkan PAN dalam hal ini ia katakan adalah suatu permainan politik, bahwa PAN membuka komunikasi dengan Presiden Joko Widodo yang dilakukan oleh ketua umumnya, Zulkifli Hasan.
"Saya mendengar informasi dari Istana, bahwa ada permintaan yang disampaikan Zulkifli kepada Presiden Jokowi, agar PAN mendapat bagian dari pimpinan DPR RI atau MPR RI. Itu yang saya dengar informasinya," ujar Karding, Selasa (30/4).
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, langkah yang dilakukan Bara Hasibuan adalah berupaya bersikap obyektif menghadapi perkembangan politik nasional saat ini.
Sebelumnya, Bara Hasibuan menyerukan adanya kemungkinan PAN akan kembali berkoalisi pendukung pemerintahan Jokowi, serta menyebut dukungan PAN untuk Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandiaga) hanya hingga Pilpres 2019, yang saat ini prosesnya tengah menunggu rekapitulasi suara KPU.
"Setelah itu kami bebas dengan otoritas penuh untuk menentukan langkah berikutnya bagi PAN tentu saja sesuai dengan kepentingan partai," jelas Bara, Senin (29/4).
(Baca: PAN Berpeluang Besar Menyeberang ke Kubu Jokowi)
Karding melihat, upaya yang dilakukan oleh Bara merupakan upaya untuk membuka komunikasi dan hal tersebut ia nilai wajar. "Dalam pandangan saya hal yang paling penting saat ini adalah membangun komunikasi, pada saat temperatur politik yang agak memanas saat ini," katanya.
Menurut Karding, menurunkan tensi politik dan mencairkan suasana pasca-pemilu adalah hal wajar. Kalau PAN yang berada di barisan partai politik pendukung capres-cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menurut dia, membangun komunikasi dengan Presiden Joko Widodo, pasca-pemilu 2019, adalah hal wajar.
"Sikap yang dilakukan Zulkifli dan Bara itu wajar, tidak ada masalah. Membangun komunikasi itu penting untuk menjaga persatuan bangsa," katanya.