Wakil Ketum PAN: Belum Ada Pembicaran Bagi-Bagi Jabatan dengan Jokowi

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Penulis: Ameidyo Daud
Editor: Sorta Tobing
30/4/2019, 20.13 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengaku belum mendengar pembicaraan bagi-bagi jabatan usai ketua umum partainya, Zulkifli Hasan, bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan Zulkifli dengan Jokowi, menurut dia, tidak membahas hal konkrit.

“Belum ada negosiasi (soal pembagian jabatan) itu,” kata Bara usai acara diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (30/4). Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding sebelumnya mengatakan, PAN sempat meminta Jokowi agar mendapat jatah kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Bara memastikan partai berlambang matahari tersebut membuka kemungkinan merapat ke kubu Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun, hal ini masih harus dibicarakan secara internal partai. Kalau pun nanti ada suara kontra dengan kemungkinan pergantian kubu, ia menganggap hal itu normal-normal saja. “Nanti kami lakukan pembicaraan,” ujarnya.

(Baca: Istana Buka Peluang PAN dan Demokrat Masuk Kabinet Jokowi)

Menurut dia, komitmen PAN di Koalisi Adil Makmur yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya sampai Pilpres 2019 usai. Karena itu, ia merasa partainya berhak menentukan langkah berikutnya.

Bara menjelaskan secara de facto Pilpres 2019 sudah selesai meski harus menunggu penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) rampung pada 22 Mei nanti. Setelah itu, PAN bebas untuk bergabung dengan kubu mana pun.

(Baca: PAN Berpeluang Besar Menyeberang ke Kubu Jokowi)

Bara mempertanyakan suara di dalam PAN yang gencar mengancam sanksi pada dirinya. Bahkan dia menyebut ada beberapa kader partai yang nyata-nyata mendukung Jokowi namun tak ada sanksi. "Beberapa tokoh seperti Soetrisno Bachir juga mendukung Jokowi," ujar anak pendiri PAN Albert Hasibuan itu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono meyakini PAN solid di dalam koalisi Adil Makmur. Dia malah menuding dinamika beberapa waktu terakhir merupakan manuver pribadi dan bukan sikap politik PAN. "Itu sudah terkonfirmasi (langkah pribadi), seribu persen," kata Ferry di acara yang sama.

Ferry bahkan mengatakan dari pengakuan kader-kader PAN, langkah partai berikutnya harus dirumuskan kembali dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). Namun, rapat ini belum akan dilakukan, apalagi semua pihak sedang sibuk untuk mengawal rekapitulasi suara. “Kemarin kami sudah minta pendapat teman-teman PAN, kata ereka melalui Rapimnas," kata Ferry.

Sedangkan Rapimnas disebut Bara merupakan salah satu mekanisme untuk menentukan arah partai ke depan. PAN punya hak untuk mulai membicarakan arah baru ke depannya secara internal. "Yang jelas Pilpres sudah selesai, kalau kami mulai pembicaraan direksi baru boleh saja," katanya.

(Baca: DPP PAN Sebut People Power Layu Sebelum Berkembang)

Reporter: Ameidyo Daud