Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menetapkan sembilan tersangka baru terkait kerusuhan di Jakarta, 21-22 Mei lalu. Mereka diduga melakukan perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas dinas, baik mobil ataupun bangunan di Asrama Brimob.
Delapan di antaranya sudah ditangkap. Satu orang masih dalam pengejaran polisi. “Patut diduga dia yang menjadi aktor intelektual, yang melakukan ajakan dan seruan untuk membakar dan menyerang. Semoga bisa segera ditangkap," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto di Media Center Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Jum'at (5/7).
Kepolisian menggunakan metode Scientific Investigation, dengan teknologi pengenalan wajah (face Scientific indentification) untuk menangkap delapan tersangka tersebut. Kepolisian menganalisis 704 sumber visual, yang terdiri dari 60 CCTV, 470 video amatir, 93 foto amatir, media sosial dan media konvensional.
"Hasil tersebut kami dapatkan dari 44 titik lokasi yang berada di sekitar tempat terjadinya kerusuhan," kata Suyudi. Dengan metode ini, instansinya berhasil mengidentifikasi sembilan tersangka baru tersebut.
(Baca: Amnesty Menduga Ada Penahanan Sewenang-Wenang saat Kerusuhan 21 Mei)
Delapan tersangka yang diamankan polisi, yakni Deden Wicaksono, Aldi Apriyadi, Ferdiansyah, Rudiansyah, Mohammad Yusuf, Achmad Hussein, Zulfikar Gustianto, dan Fajar Afriyansyah. Polisi belum bisa menyebutkan identitas satu tersangka lainnya, karena masih dalam pengejaran.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan ada beberapa organisasi Islam yang terlibat dalam kerusuhan di Jakarta, 21-22 Mei lalu. Organisasi itu berasal dari Jakarta, Banten, Tasikmalaya, Majalengka, Lampung, Banyumas dan Aceh. "Lalu ada oknum dari ormas lain yakni GRS, FK, dan GR. Selain itu, ada oknum relawan," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian telah menangkap 447 tersangka yang diduga menjadi biang keladi atas kerusuhan di Jakarta, 21-22 Mei lalu. Para tersangka ini berasal dari berbagai daerah.
Kepolisian juga sudah melakukan pendalaman atas penangkapan tersebut. Hasilnya, beberapa oknum yang ditangkap berperan sebagai pemberi instruksi dan pelaku pembakaran di beberapa titik di Jakarta.
(Baca: Polisi Bakal Panggil Mantan Anggota Tim Mawar Terkait Kerusuhan 22 Mei)