Incar Pasar Gim di Indonesia, J&T Gandeng Organisasi Esports

J&T Express
Brand Supervisor J&T Express Herline Septia, Co-founder EVOS Esports Hartman Harris Christian, dan EVOS player Div PUBGM Sandy Saputra saat konferensi pers terkait kerja sama di Jakarta, Kamis (18/7).
Penulis: Michael Reily
19/7/2019, 05.00 WIB

Banyaknya pengguna internet menjadikan Indonesia pasar potensial bagi perusahaan teknologi, termasuk pengembang gim online. Menyadari hal itu, perusahaan logistik J&T Express pun turut membidik pasar tersebut dengan menggandeng EVOS Esports.

EVOS Esports merupakan organisasi di bidang olahraga gim online atau esports yang beroperasi di lima negara Asia Tenggara. Lewat kerja sama ini, konsumen yang membeli cinderamata EVOS Esports lewat J&T Express bakal mendapat tiga hadiah sejak Oktober 2019.

Brand Supervisor J&T Express Herline Septia berharap, kolaborasi ini bisa meningkatkan jumlah pengguna dari kalangan generasi muda. “Kami melihat gaming saat ini tidak lagi sekadar hobi, tapi juga memiliki potensi karir yang menjanjikan jika ditekuni dengan baik,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (18/7).

(Baca: Game Online Terbesar di Indonesia Dihadiahi Piala Presiden)

Mengacu pada studi POKKT Decision Lab dan Mobile Marketing Association, jumlah pemain gim melalui ponsel pintar (smartphone) di Indonesia mencapai 60 juta pada  tahun lalu. Riset tersebut juga memperkirakan, pemain gim online bakal mencapai 100 juta pada 2020.

Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan potensi bisnis esports di Indonesia mencapai US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,8 triliun pada 2017. Sedangkan Asosiasi Game Indonesia (AGI) mencatat, nilai industri gim secara global mencapai US$ 134,9 miliar pada 2018.

(Baca: Hadirkan Arena VR, Bekraf Game Prime 2019 Target 18 Ribu Pengunjung)

Berdasarkan lembaga analisis data asal Belanda, Newzoo, Indonesia menempati posisi ke 17 dari 100 negara dengan jumlah pendapatan terbesar dari industri video gim. Dua peringkat utama diduduki oleh Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dengan pendapatan US$ 34,4 miliar dan US$ 31,53 miliar.

Pendapatan dari transaksi gim di Indonesia mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Berkaca dari data tersebut, J&T masuk ke pasar gim online Tanah Air.

Co-Founder EVOS Esports Hartman Harris Christian menambahkan, industri gim online membutuhkan jasar pengiriman yang fleksibel. “Kami didukung jasa pengiriman yang berbasis teknologi, yang dekat sekali dengan dinamika industri esports,” kata dia. Adapun EVOS Esports menjadi juara turnamen PUBG Mobile skala nasional pada tahun ini.

(Baca: Potensi Pasar Gim Indonesia Rp 55,5 Triliun pada 2022)

Reporter: Michael Reily