Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatik bersama 74 orang perempuan pembatik di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/8). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.
Jokowi datang ke pameran batik tersebut sekitar pukul 08.45 WIB bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Dia pun meninjau para pembatik di lorong sepanjang 74 meter. Setelahnya, Jokowi dan Iriana mencoba untuk membatik dengan pola batik jenis Gurdo atau Garuda Nusantara.
Namun, proses pembatikan Jokowi dan Iriana tak sampai usai. Meski begitu, pasangan pimpinan negara tersebut tak malu memamerkan karya mereka kepada wartawan. "Membatiknya ya biasa, tapi kalau hanya lima menit suruh membatik bagus bagaimana?" katanya kepada wartawan usai membatik.
Jokowi pun mengatakan proses membatik harus dilakukan dengan sabar dan tenang. "Pelan-pelan, dihayati, dinikmati, bukan dilihat banyak orang," ujarnya sambil tertawa.
(Baca: Busana Batik Indonesia Mewarnai Sidang Terbuka Dewan Keamanan PBB)
Lebih lanjut dia berharap promosi batik sebagai warisan budaya Indonesia di kancah internasional bisa menjaga batik sebagai identitas bangsa Indonesia. Apalagi, batik sudah tercatat sebagai warisan budaya dunia oleh PBB.
Jokowi ingin batik terus-menerus menjadi kebanggaan anak muda Indonesia. Sehingga, ada regenerasi pembatik dari angkatan dewasa kepada angkatan yang lebih muda seperti remaja dan anak-anak. Acara pameran batik ini juga disi tarian oleh 20 orang penari cilik dan permainan musik tradisional gondang asal Batak oleh enam musisi.
Selepas acara membantik, Jokowi akan melanjutkan rangkaian perayaan jelang Peringatan Kemerdekaan dengan menghadiri acara Dzikir Kebangsaan pada pukul 19.30 WIB di Istana Merdeka, Jakarta. Sebanyak 3 ribu undangan bakal melakukan pengajian untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang sudah mencapai 74 tahun.
(Baca: Produksi Batik dan Tenun Serap Lebih dari 70 Ribu Tenaga Kerja)