Gempa Banten 7,4, Warga Sukabumi hingga Lampung Panik Keluar Rumah

ANTARA/Ricky Prayoga
Penghuni Wisma Antara, Jakarta Pusat, berkumpul di parkiran luar pada Jumat (2/8) malam akibat guncangan gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang berpusat di Sumur, Banten, terasa sampai ibu kota.
Penulis: Sorta Tobing
2/8/2019, 20.24 WIB

Gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang berpusat di Sumur, Banten membuat warga di Labuan panik dan berhamburan keluar rumah. Getarannya terasa kencang pada pukul 19.03 WIB.

“Tadi semua lari keluar, getarannya terasa lama. Bahka saya merasakan tiga kali,” kata Iin Solihi, seorang warga Labuan, kepada Antara, Jumat (2/8).

Yoyoh Himatusolihah, warga Labuan lainnya, mengaku sudah mengungsi keluar rumah bersama tetangganya karena khawatir gempa hari ini menyebabkan tsunami.

Kawasan pesisir Labuan sempat terkena tsunami akibat letusan Anak Krakatu di Selat Sunda pada 22 Desember 2018. "Saya sudah mengungsi bersama warga lain ke tempat tinggi," ucap Yoyoh.

Gempa yang berlokasi di 7.54 lintang selatan, 104,58 bujur timur, dan di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut ini guncangannya terasa di bagian barat Pulau Jawa hingga Lampung. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa ini berpotensi tsunami.

(Baca: BMKG: Potensi Tsunami hingga 3 Meter Akibat Gempa Banten)

Di Sukabumi, Jawa Barat, warga juga berlari keluar rumah karena panik."Getarannya cukup lama dan besar. Tanpa pikir panjang, kami langsung berlari untuk mencari tempat yang aman," kata seorang warga Benteng Kidul, Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan getaran gempa bumi merata dirasakan warga. "Kami instruksikan kepada petugas dan relawan yang berada di masing-masing kecamatan untuk melakukan penyisiran dan mendata jika ada kerusakan akibat gempa ini," ujarnya.

Sementara, warga di pesisir Desa Margasari, Lampung merasakan guncangan cukup kuat selama beberapa detik sekitar pukul 19.05 WIB. "Saya juga merasakan getarannya, ini lindu (gempa)," kata Bambang, warga Desa Margasari.

Sejumlah masyarakat di Kota Bandarlampung juga mengaku merasakan gempa yang membuat kursi bergoyang-goyang beberapa saat dan terdengar suara getaran di sekitar tempat tinggal mereka.

(Baca: Gempa Banten, BMKG Rilis Peringatan Dini Tsunami 18 Daerah)

Reporter: Antara