Mantan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyoroti beberapa poin dalam pidato kenegaraan Presiden Joko Widdodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyarwaratan Rakyat (MPR), Jumat (16/8). Sandi memberikan perhatian terhadap target peningkatan sektor investasi yang harus dibarengi dengan penciptaan lapangan pekerjaan.
Sandi mengatakan penyerapan tenaga kerja akan membuat kualitas ekonomi meningkat. Hal ini diperlukan di tengah kondisi ekonomi yang melambat. "Memang keadaan ekonomi kita saat ini sedang dalam kondisi yang melambat," kata Sandiaga usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Jum'at, (16/8).
(Baca: Sandiaga Uno Apresiasi Jokowi yang Ingin Bentuk Kementerian Investasi)
Sandiaga juga membahas persoalan ini saat bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya penciptaan lapangan kerja khususnya di masa ekonomi kuartal kedua seharusnya menjadi target utama pemerintahan Jokowi. Sehingga, permasalahan masyarakat dalam menghadapi taraf ekonomi yang tidak meningkat dan kesulitan lapangan pekerjaan, menjadi teratasi.
"Ada beberapa hal yang patut digaris bawahi, yaitu tentang SDM dan birokrasi yang melayani dan regulasi yang melindungi rakyat," katanya.
Dalam pidato nota keuangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penciptaan lapangan kerja diupayakan dengan memberikan berbagai pelatihan dan ketrampilan. Untuk itu, pemerintah menetapkan anggaran pendidikan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pada 2020 sebesar Rp 505,8 triliun, lebih tinggi 2,7% daripada realisasi anggaran 2019 yang sebesar Rp 492,5 triliun. Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari keseluruhan porsi belanja Indonesia.
(Baca: Anggaran Pendidikan Rp 505,8 Triliun, Begini Program Baru Jokowi)
Jokowi menyatakan inisiasi program kartu Pra-Kerja bakal dimulai pada 2020. "Untuk meningkatkan akses keterampilan bagi anak-anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan," katanya dalam Pidato Nota Keuangan 2020 di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8).
Dia menjelaskan anak-anak muda boleh memilih jenis kursus yang mereka inginkan. Dia menyebutkan, jenis kursus yang tersedia adalah coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat.
Selain itu, pemerintah juga memperluas sasaran beasiswa untuk ikut serta dalam pendidikan tinggi kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk program beasiswa prestasi akademik.
Jokowi mengungkapkan program KIP-Kuliah merupakan lanjutan bidik misi. Tak hanya universitas, beasiswa KIP-Kuliah dapat dimanfaatkan mahasiswa pendidikan vokasi dan politeknik, serta pendidikan sarjana pada program studi sains dan teknologi.