Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih membutuhkan sekurangnya 7.690 pegawai yang akan direkrut hingga akhir tahun ini. Rekrutmen ini merupakan bagian dari Program Perekrutan Bersama (PBB) BUMN pada tahap berikutnya yang dilakukan Kementerian BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
Ketua FHCI Herdy Rosadi Rahman mengatakan seluruh perusahaan plat merah membutuhkan 11 ribu pegawai baru pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.310 pegawai telah diterima melalui PBB tahap pertama yang dibuka Maret lalu.
“Masih ada batch kedua. Ini kan baru batch pertama,” kata Herdy dia di kantornya, Jakarta, Jumat (23/8).
(Baca: Rini Soemarno Terima 3.310 Pegawai BUMN, Mayoritas dari Generasi Z)
Namun, Herdy belum memastikan waktu pembukaan rekrutmen selanjutnya. Ia hanya mengatakan sistem perekrutan akan serupa dengan tahap pertama yakni pendaftaran online, seleksi administrasi, tes kesehatan, dan wawancara. Setelah rangkaian tersebut, pegawai akan menerima pelatihan secara bersama-sama.
Melalui perekrutan bersama pegawai diharapkan mengenal berbagai BUMN dan tak terbatas tempatnya bekerja. Herdy memberikan contoh, pegawai BUMN perbankan dapat memahami kerja rekannya di sektor migas.
Herdy juga mengatakan pegawai baru akan mengikuti pelatihan bela negara bersama taruna akademi militer dan diberikan wawasan kebangsaan. "Ini untuk meningkatkan rasa kedisiplinan dan saling mengenal satu sama lain," ujarnya.
(Baca: BUMN Diajak Bersinergi Kejar Target Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno berharap pegawai baru dapat bersinergi meski bekerja di perusahaan yang berbeda-beda. Hal ini merupakan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan kerja sama bawahannya ditingkatkan. Selain itu Rini juga menetapkan target yang harus dicapai dalam satu dekade ke depan.
"Sepuluh tahun dari sekarang BUMN juga harus bisa semua bermain di pasar global," ujarnya.