Kelas Menengah Membengkak, Jokowi Minta Antisipasi Revolusi Konsumen

Katadata/Donang Wahyu
Presiden Jokowi saat wawancara khusus dengan Katadata.co.id, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/5). Jokowi mengatakan akan terjadi revolusi konsumen pada 2020.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ratna Iskana
16/9/2019, 14.10 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai akan terjadi revolusi konsumen di Indonesia pada 2020. Hal ini ditandai dengan meningkatnya masyarakat kelas menengah di Tanah Air.

Jokowi memproyeksi jumlah masyarakat kelas menengah pada tahun depan bakal naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan lima tahun lalu. Jumlah masyarakat kelas menengah pada 2014 mencapai sekitar 70 juta.

“Tahun 2020 di Indonesia akan ada 141 juta penduduk yang naik kelas,” kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9).

Jumlah sebaran masyarakat kelas menengah juga akan semakin merata. Jokowi memperkirakan ada 54 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki lebih dari 500 ribu penduduk kelas menengah.

Padahal, lima tahun lalu hanya ada 25 kabupaten/kota yang memiliki lebih dari 500 ribu penduduk kelas menengah. “Artinya meningkatnya dua kali lebih,” kata Jokowi.

(Baca: Apakah Pelaku Pasar Acungkan Jempol untuk Jokowi-JK?)

Dengan naiknya jumlah masyarakat kelas menangah, maka pola konsumsi di Indonesia bakal semakin meningkat hingga terjadi revolusi konsumen. Atas dasar itu, Jokowi meminta para pengusaha untuk mengantisipasi hadirnya revolusi konsumen yang dimulai pada 2020.

Jika tak diantisipasi, peluang bagi para pengusaha Indonesia memanfaatkan revolusi konsumen akan semakin kecil. Sebab, revolusi konsumen bakal membuat Indonesia semakin atraktif bagi investasi asing. Terlebih dalam situasi perang dagang dan ancaman resesi yang ada saat ini.

“Saya titip jangan sampai peluang-peluang, opportunity yang ada dipakai oleh merek-merek asing, dipakai negara-negara luar, sehingga mereka berbondong-bondong memanfaatkan kesempatan ini,” kata Jokowi.

(Baca: Dorong Investasi, Ekonom Nilai Ada Ribuan Aturan Perlu Diubah)

Jokowi pun meminta pengusaha Indonesia mengubah cara pandangnya untuk tidak hanya bergantung kepada proyek pemerintah. Menurutnya, pengusaha haruslah menggeluti berbagai sektor lainnya.

Kepala Negara pun meminta agar para pengusaha terus berinovasi. Lebih lanjut, dia meminta para pengusaha untuk menjalin kemitraan dengan para investor asing.

“Kelemahan kita, menurut saya, terutama yang muda-muda ini adalah sulit dan enggan untuk ber-partner. Ini penting sekali bermitra,” kata dia.

(Baca: Jokowi Izinkan Thomas Lembong Marahi Menteri yang Hambat Investasi)

Reporter: Dimas Jarot Bayu