Jalan Gibran Rakabuming, Putra Jokowi di Antara PDIP dan Gerindra

ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kanan) bersiap memberikan keterangan pers usai menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019). Gibran Rakabuming Raka daftar menjadi kader PDI Perjuangan sebagai syarat untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo pada Pilkada tahun 2020 mendatang.
Penulis: Pingit Aria
24/9/2019, 15.00 WIB

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka telah resmi menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keanggotaan adalah syarat seseorang untuk mendapat dukungan dari partai berlambang banteng moncong putih itu untuk menjadi calon kepala daerah.

Saat datang ke kantor DPC PDIP Solo pada Senin (24/9) kemarin, Gibran juga menanyakan prosedur untuk maju sebagai bakal calon wali kota Solo. “Meski, ia akan mematuhi keputusan partai. Saya tegak lurus kepada semua keputusan partai,” kata suami Selvi Ananda itu di Solo.

Bagaimanapun, jalan politik Gibran nampaknya bakal berliku. Sebab, DPC PDIP Kota Solo mengusung pasangan inkumben Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa dalam Pilkada 2020 mendatang.

"Ini bukan pendaftaran bakal calon wali kota, tapi penugasan partai untuk Pak Achmad Purnomo dan Pak Teguh Prakosa,” kata Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Solo Putut Gunawan.

(Baca: Diusung Jadi Calon Walikota Solo, Gibran Rakabuming Gabung PDIP)

Di luar dugaan, Partai Gerindra justru menunjukkan minat. "Gibran putra sulung Presiden Joko Widodo Akan maju sebagai wali kota Solo, saya akan minta Gerindra mendukung Gibran sebagai calon wali kota Solo," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono dalam keterangan tertulis.

Gibran lahir di Solo, 1 Oktober 1987 dari pasangan Jokowi dan Iriana. Ia adalah sulung dari tiga bersaudara. Kedua adiknya adalah Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. 

Gibran Rakabuming menghabiskan masa kecilnya di Solo. Namun, setelah lulus SMP, Gibran melanjutkan pendidikan di Orchid Park Secondary School, Singapura. Kemudian, ia kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga tamat tahun 2010.

Delapan tahun merantau, Gibran kemudian kembali ke Indonesia dan merintis usaha. Ia mendirikan bisnis katering Chilli Pari pada Desember 2010. Berkat usahanya tersebut, ia pun dipercaya sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

(Baca: Perkuat Ekosistem, Gojek Gandeng Digitaraya Gelar Sayembara Startup)

Gibran membuka Markobar, gerai kuliner yang menjual martabak aneka rasa itu sempat viral di media sosial. Belakangan, Gibran memulai bisnis rintisan (startup) di bidang minuman tradisional yang dikemas modern, Goola.

Goola mendapatkan suntikan modal US$ 5 juta atau sekitar Rp 71 miliar dari Alpha JWC Ventures yang akan digunakan untuk membuka gerai baru. "Rencana 100 gerai," kata Gibran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (17/8) lalu.

Gibran juga menjadi investor Digitaraya yang bekerja sebagai inkubator startup digital. Dalam program inkubasinya Digitaraya juga bekerja sama dengan Gojek Xcelerate, BCA, Google, UBS, serta McKinsey & Company.