Jokowi-SBY Berdiskusi Dua Jam di Istana Bahas Koalisi

Katadata/Dimas Jarot Bayu Prakoso
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
10/10/2019, 15.45 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) bertemu empat mata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10). SBY yang mengenakan batik lengan panjang datang ke Istana pukul 13.58 WIB.

Dia kemudian langsung menuju ruang kerja Presiden untuk berdiskusi dengan Jokowi. Pertemuan itu berlangsung hampir sekitar dua jam.

Usai pertemuan, Jokowi mengatakan dia dan SBY banyak berbicara terkait masalah politik dan kebangsaan. Salah satu yang dibahas terkait dengan wacana Demokrat bergabung dengan koalisi pemerintah.

“Ya kita berbicara itu,” kata Jokowi.  (Baca: Demokrat Siapkan AHY Masuk Kabinet Jokowi Periode Kedua)

Hanya saja, Jokowi mengaku belum ada keputusan dari pembicaraannya dengan Presiden keenam RI tersebut. Jokowi lantas meminta awak media untuk menanyakan hal itu lebih lanjut kepada SBY secara langsung.

“Belum sampai ke sana,” kata Jokowi.

Selain berbicara mengenai masalah politik dan kebangsaan, Jokowi mendapatkan banyak masukan dari SBY. Masukan itu, kata dia, utamanya berkaitan dengan sektor ekonomi.

Apalagi, saat ini sedang terjadi perlambatan ekonomi dunia dan ancaman resesi. “Kita semuanya harus hati-hati,” ujarnya.

(Baca: Mahfud Sebut Jokowi dapat Ikuti SBY dalam Terbitkan Perppu KPK )

Wacana bergabungnya Demokrat ke koalisi pemerintah sudah beberapa kali digaungkan. Bahkan, Demokrat sudah siap menempatkan kader terbaiknya dalam kabinet pemerintah jika dikehendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu nama kader yang dinilai menonjol dan bakal disiapkan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY merupakan putra pertama Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam struktur partai, suami Annisa Pohan tersebut kini menjabat sebagai Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Demokrat.

“Mas AHY saya pikir salah satu yang paling menonjol saat ini,” kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan  di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/10).

(Baca: Jejak Jokowi dalam 50 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh Dunia Sejak 2014)

Syarief mengatakan Demokrat mengajukan AHY karena mampu merepresentasikan kalangan muda. Selama ini, Jokowi memang menginginkan sosok menteri berusia muda dalam kabinet periode kedua.

Meski demikian, Syarief mengatakan tak akan memaksakan Jokowi memilih AHY masuk dalam kabinetnya. Dia menyerahkan keputusan tersebut kepada Presiden.

Selain menyiapkan kadernya, Syarief menyebut Demokrat telah menawarkan 14 program prioritas untuk bisa dijalankan Jokowi. Seluruh program itu, menurutnya merupakan hasil berinteraksi dengan masyarakat.

Beberapa program tersebut antara lain mencakup masalah ekonomi, daya beli masyarakat, pengentasan kemiskinan, lapangan kerja, dan kebijakan luar negeri. Ada pula program yang berkaitan dengan kebijakan energi.