Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo yang Disebut Bakal Jadi Menteri Jokowi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya.
Penulis: Pingit Aria
15/10/2019, 19.56 WIB

Lewat Instagram, Sandiaga Uno mengumumkan dirinya kembali ke Partai Gerindra. Dalam video berdurasi 28 detik itu, Sandiaga bergaya bak Superman yang hendak beraksi dengan membuka kemeja batik, menampilkan kaus bertuliskan ‘Gerindra’.

“Saya kembali,” demikian yang dituliskan Sandiaga dalam keterangan video itu, Selasa (15/10). Kembalinya Sandiaga ke Gerindra bertepatan dengan isu yang menyebut dirinya akan menjadi menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Sebelumnya, Sandiaga keluar dari Partai Gerindra pada Agustus 2018 lantaran maju bersama Ketua Prabowo Subianto ke Pemilihan Presiden 2019. Ia mundur dari Gerindra agar bisa diterima oleh dua parpol lain, yakni PAN dan PKS. Sebab, jika Sandiaga tidak keluar, capres-cawapres berasal Gerindra.

Suami Nur Asia Uno ini kemudian vakum dari politik usai Pilpres 2019 yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Kini, setelah beberapa kali pertemuan antara Prabowo dan Jokowi, juga beberapa petinggi partai koalisinya seperti Megawati Sukarnoputri dan Surya Paloh, tiba-tiba nama Sandiaga disebut-sebut sebagai calon menteri.

Seorang petinggi Gerindra menyebut nama Sandiaga diusulkan sebagai calon menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf, bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo dan Fadli Zon.

(Baca: Di Tengah Isu Calon Menteri, Sandiaga Uno Kembali ke Gerindra)

Dari tiga nama, Edhy merupakan sosok yang paling kuat untuk dicalonkan menteri. "Kami sudah tawarkan ke Pak Jokowi, tapi itu hak prerogratif untuk menentukannya," kata sumber tersebut.

Saat maju sebagai cawapres Prabowo, Sandiaga juga meninggalkan jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia terpilih bersama Anies Baswedan pada 2017 setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Sebelum terjun ke politik, Sandiaga dikenal sebagai pengusaha ulung. Sandiaga lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat (AS) lalu mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Di Bank Summa, ia berguru pada konglomerat William Soeryadjaya. Setahun kemudian, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington.

Pada tahun 1993, Sandiaga Uno bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi. Ia kemudian pindah ke MP Holding Limited Group pada tahun 1994. Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd, namun perusahaan itu bangkrut saat krisis keuangan 1997.

(Baca: Gerindra dan Demokrat Berpeluang Besar Dapat Jatah Menteri)

Sandiaga kemudian mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. 

Setelah berjalan selama satu setengah tahun Sandi kemudian bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional. Maka, ia dan Edwin mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.

Sandiaga juga pernah menjadi direksi PT Adaro Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited, dan PT iForte Solusi Infotek.

Reporter: Ameidyo Daud