Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jemaah secara umum dengan seluruh pelayanan yang diberikan pemerintah selama pelaksanaan haji tahun ini. Hal ini terlihat dari meningkatnya indeks kepuasan jemaah haji Indonesia dari 85,23 pada tahun lalu menjadi 85,91.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan indeks kepuasaan jemaah haji tahun ini merupakan yang tertinggi sejak mulai dilaksanakan pada 2010.
"Bila dirinci menurut jenis pelayanannya, indeks kepuasan tertinggi terdapat pada pelayanan transportasi bus shalawat, yaitu sebesar 88,08," jelas Suhariyanto dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).
(Baca: Belum Penuhi Standar Hidup Layak, Upah Minimum 7 Provinsi Disorot)
Lalu disusul indeks pelayanan ibadah sebesar 87,77, pelayanan katering non Armuzna 87,72, dan pelayanan petugas 87,66. Kemudian pelayanan bus antar kota 87,35, pelayanan akomodasi hotel 87,21, dan pelayanan lain-lain 85,41.
Berdasarkan lokasi tempat pelayanan, Indeks kepuasan jemaah tertinggi terdapat pada pelayanan yang dilakukan selama di bandara, yaitu sebesar 87,94. Kemudian disusul pelayanan di Makkah dengan indeks 87,8, pelayanan di Madinah dengan indeks 86,44, dan pelayanan di Armuzna dengan indeks 82,57.
(Baca: BPK Temukan Pengelolaan Uang Negara Rp 10,35 Triliun Bermasalah)
Indeks kepuasan jemaah haji diperoleh melalui survei yang dilakukan menggunakan kerangka sampel dari daftar kloter jemaah haji seluruh Indonesia tahun ini.
Daftar jemaah haji pada regu yang terpilih merupakan jemaah haji yang memenuhi syarat untuk menjadi responden (eligible respondent). Semua jemaah haji pada sampel regu terpilih bukan merupakan petugas kloter, ketua rombongan (karom), dan ketua regu (karu), tidak mampu membaca atau menulis, sedang sakit saat pendataan atau usia lanjut sehingga tidak memungkinkan mengisi kuesioner.