Muhammadiyah Tak Persoalkan Menteri Agama dari Kalangan Militer

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Fachrul terpilih menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
26/10/2019, 14.48 WIB

Presiden Joko Widodo telah menunjuk Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Sebelumnya, posisi itu lebih sering dijabat oleh tokoh atau pun partai berlatar belakang Islam.

Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim tidak mempersoalkan latar belakang seseorang tersebut berasal dari kalangan manapun. Bahkan, menurut dia, di era Orde Baru sudah pernah ada dua kali Menteri Agama berlatar belakang militer.

"Nah, yang dikhawatirkan bukan soal latar belakang militer atau tidak, tapi bagaimana kebijakan dan value yang menjadi tugas utamanya," kata dia di Jakarta, Sabtu (26/10).

Salah satu kekhawatirannya justru soal radikalisme yang masuk ke dalam ranah Kementerian Agama. Hal ini dapat memberikan kesan yang berbahaya, seolah-olah agama menjadi sumber radikalisme. Padahal, ia menilai agama selama ini menjadi sumber energi bangsa yang untuk pembangunan.

Di sisi lain, ia mendukung secara penuh upaya pemerintah dalam pemberantasan radikalisme di Indonesia. Tapi pemberantasan itu sebaiknya tidak hanya dilakukan dari aspek keagamaan saja, namun aspek lain juga perlu dilibatkan.

"Politik ekonomi yang tidak sesuai dengan nawacita Pancasila itu juga radikalisme. Ada komunisme, ada separatisme, itu kan radikalisme juga. Kenapa ini kok diarahkan moncongnya ini ke agama," ujar Fahmi.

(Baca: Jadi Wakil Menteri Agama, Zainut Urus Pengembangan Madrasah & Dakwah)

Seperti diketahui dalam tugas barunya, Fachrul Razi diminta menangani masalah deradikalisasi, selain bidang agama, ekonomi keumatan, dan haji. Jokowi memberinya tugas untuk membangun susana damai, penuh kekompakan, dan persatuan.

"Mungkin beliau membayangkan belakangan ini potensi radikalisme cukup kuat, sehingga beliau berpikir saya punya terobosan dalam kaitannya menangkal radikalisme, " ujar Fachrul di Kompleks Istana Merdeka, Rabu lalu.

Karena itu, dalam upaya pencegahan radikalisasi, dirinya menyatakan akan melakukan penanganan dengan tenang. Tujuannya, agar setiap pihak merasa dihormati dengan baik.

Fachrur Razi merupakan salah satu menteri yang mendapat sorotan. Sebab, pertama kali sejak era reformasi, kementerian yang menangani keagamaan di Indonesia dipimpin dari kalangan militer.

(Baca: Diminta Urus Radikalisasi, Menag Fachrul Razi: Tangani dengan Smooth)

Reporter: Verda Nano Setiawan