Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim bahwa Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais merestui Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). Namun restu ini dengan syarat.
"Amien Rais merestui dan mendukung Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan dengan syarat," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10) seperti dilansir dari Antara.
Dasco mengatakan syarat tersebut yakni Amien Rais akan ikut membantu memonitor agar langkah-langkah yang dilakukan Prabowo sebagai Menhan bisa berguna bagi bangsa dan negara.
(Baca: Prabowo Tak Lagi Dilarang Masuk Amerika Serikat)
Dasco menilai sikap Amien yang mendukung Ketua Umum Gerindra tersebut karena merupakan kawan sejak lama. "Karena itu apa yang disampaikan Amien itu merupakan dukungan terlebih kepada Prabowo sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ujarnya.
Namun Dasco tidak mengetahui apakah ada janji khusus antara Prabowo dan Amien, setelah keputusan Gerindra masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Selain itu, Dasco juga menjelaskan Prabowo kini tak lagi dilarang masuk ke AS sejak menjabat Menteri Pertahanan. Bahkan Prabowo sudah bersilaturahmi dengan perwakilan AS seusai menjadi Menhan.
(Baca: Prabowo Pimpin Kementerian Pertahanan dengan Anggaran Terbesar di 2020)
Tak hanya itu, Dasco menyebut Prabowo telah diundang untuk berkunjung ke negeri Paman Sam. Meski demikian, Prabowo masih belum bisa memenuhi undangan tersebut karena masih sibuk dengan jabatan barunya.
Prabowo pun masih harus membuat rencana-rencana kerjanya untuk lima tahun mendatang. “Sehingga rencana ke luar negeri itu, termasuk ke AS belum terjadwalkan,” kata Dasco.
Prabowo sempat ditolak masuk ke AS pada 2000. Ketika itu, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo saat dirinya ingin menghadiri wisuda anaknya di salah satu universitas di Boston.
Meski demikian, tak jelas alasan AS menolak visa Prabowo saat itu. Merujuk laporan New York Times pada Maret 2014, Washington sempat menjauhkan diri dari para pendukung mantan Presiden Soeharto, termasuk Prabowo, usai kejatuhan rezim Orde Baru.
(Baca: Ditanya soal Wamen Wahyu Trenggono, Prabowo Hanya Acungi Jempol)