Gandeng Inaplas, Pemkot Tegal Bangun Jalan Aspal Campur Sampah Plastik

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Pekerja mencacah sampah plastik di kawasan Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/6/2019). Pemerintah dan asosiasi mengupayakan pemanfaatan limbah plastik menjadi campuran bahan baku aspal.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
5/11/2019, 15.39 WIB

Pemerintah Kota Tegal dan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama pembangunan jalan aspal berbahan campuran sampah plastik. Jalan tersebut dibangun di sekitar Balai Kota Tegal seluas 1.580 meter persegi.

"Ini kami uji coba dulu untuk di perkantoran Kota Tegal, di lingkungan Balai Kota," kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (5/11).

(Baca: Luhut Akan Minta Anggaran Khusus untuk Pengelolaan Sampah)

Menurut Dedy, pembangunan jalan dengan aspal plastik ini memakan biaya sebesar Rp 134 juta. Adapun seluruh biaya pembangunan jalan berasal dari Inaplas.

Terkait campuran bahan baku aspal, Inaplas sendiri menyatakan telah menyediakan pastik berjenis high density polyethylene (HDPE) sebanyak 350 kilogram (kg) sebagai campuran aspal. Inaplas bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia dan tim asistensi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proses pengumpulan dan pembersihan sampah plastik.

Jika uji coba aspal plastik ini berhasil, Dedy memastikan akan kembali melakukan hal serupa untuk jalan lainnya di Kota Tegal. "Saya yakin kalau kualitasnya bagus, kita akan memakai aspal plastik untuk di dalam kota," katanya.

Dirinya menuturkan, MoU antara Pemkot Tegal dengan Inaplas ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah. Pasalnya, sampah di Kota Tegal saat ini jumlahnya mencapai 270 ton per hari.

(Baca: Kementerian PUPR Sukses Ubah Sampah Plastik Jadi Aspal)

Banyaknya sampah tersebut, menurutnyadikarenakan Tegal merupakan kota perdagangan dan jasa. "Kami berharap Kota Tegal menjadi kota ramah lingkungan, bisa mengurangi persoalan plastik. Sampah plastik tak jadi masalah karena bisa diberdayakan ulang," kata Dedy.

Wakil Ketua Umum Inaplas Suhat Miyarso juga berharap kerja sama dengan Pemerintah Kota Tegal ini bisa membantu menyelesaikan masalah sampah plastik. Selama ini, persoalan sampah terjadi lantaran pengelolaannya yang buruk.

Pembangunan jalan aspal plastik ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat. "Agar masyarakat bisa melihat langsung bagaimana cara mengatasi sampah plastik di kota Tegal," kata Suhat.

Lebih lanjut, dia mengatakan Inaplas tak hanya membangun jalan dengan aspal plastik di Kota Tegal. Sebelumnya, Inaplas juga telah membangun 48 kilometer jalan dengan aspal plastik.

Beberapa wilayah yang jalannya telah menggunakan aspal plastik, antara lain di Jakarta, Cilegon, Cileungsi, Bekasi, dan Bali. "Jadi kita kerja sama dengan daerah-daerah yang memiliki visi sama dalam menangani masalah sampah plastik," kata Suhat.

Dirinya mengklaim jalan yang dibangun dengan aspal plastik ini lebih kuat dan tahan lama. Tak hanya itu, biaya perawatan jalan dengan aspal plastik juga lebih murah.

"Memang pada awal ada (biaya) tambahan plastik itu kira-kira 5%. Tapi setelah jadi ini biaya maintenancenya bisa lebih lama. Di situ lah ada penghematan dalam perawatan jalan," kata Suhat.

Reporter: Dimas Jarot Bayu