Bukan Garbi, Fahri Bentuk Gelora untuk Jadi Partai Politik

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Fahri Hamzah (kanan) akan mendaftarkan Gelombang Rakyat atau Gelora menjadi partai politik pada akhir tahun ini.
Penulis: Sorta Tobing
8/11/2019, 14.50 WIB

Rencana Fahri Hamzah membentuk partai politik pada akhir tahun ini akhirnya terlaksana. Partai baru besutan mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bernama Partai Gelombang Rakyat (Gelora).

Deklarasi partai akan diadakan pada 10 November nanti. Anis Matta, yang juga pernah menjadi Presiden PKS, akan menjabat ketua umum. Sementara, Fahri bertindak sebagai wakilnya.

Banyak yang mengira Gelora merupakan transformasi organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Organisasi ini didirikan oleh Anis pada awal 2019. Banyak kader PKS loyalis Anis dan Fahri bergabung dalam Garbi.

Namun, deklarator Partai Gelora Hammy Wahjunianto membantah hal tersebut. "Garbi berjuang sebagai ormas. Sementara, partai ini melalui politik," katanya pada Selasa lalu (5/11).

Pada 4 November kemarin, Fahri dan sejumlah penggagas partai baru ini telah mendatangi notaris untuk mengurus akta pendirian perkumpulan. Tujunnya, agar mendapatkan status badan hukum partai dari Kementerian Hukum dan HAM.

Penggagas partai ini adalah mantan pimpinan PKS, yaitu Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar, dan Achmad Rilyadi. Fahri menargetkan partai ini dapat mengikuti Pilkada 2020.

(Baca: Fahri Hamzah Sebut Jokowi Setuju Revisi UU KPK)

Bukan hanya pilkada, namun juga mereka berharap bisa menjadi peserta Pemilu 2024. Untuk itu, pada 2022 Partai Gelora harus sudah terdaftar di KPU.

Kader partai ini didominasi oleh mantan anggota PKS seperti Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta,Triwisaksana, dan mantan Ketua Deputi Pendidikan DPW PKS Jatim yang kini menjadi Ketua Garbi Jatim Ahmad Hasan Bashori. Ada pula Ahmad Subhan yang kini menjadi Ketua Garbi Kota Surabaya.

Dari jajaran mantan Anggota Fraksi PKS di DPRD Jawa Timur, juga ada nama Ja'far Tri Kuswahyono, M Siroj, serta Hamy Wahjunianto. Ada pula politikus Partai Demokrat, Deddy Mizwar yang disebut telah siap loncat pagar pindah ke Partai Gelora.

Awalnya Garbi akan Jadi Parpol

Pembentukan Gelora sebenarnya berbeda dengan rencana awal. Pada Juli lalu, Fahri sempat mengatakan akan mendaftarkan Garbi menjadi partai politik. Garbi ingin menjadi parpol yang mampu memberi warna baru di tengah politik primordial di Indonesia yang dinilai kaku, beku, dan membosankan.

"Pokoknya akhir tahun ini mudah-mudahan (Partai Garbi didaftarkan ke Kemenkumham)," kata Fahri seperti dikutip Merdeka.com di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/7).

Dalam sebuah acara televisi, Fahri juga pernah menyebut organisasi masyarakat Garbi akan menjadi parpol. Ia berharap hadirnya Partai Garbi mampu menjadi jawaban atas sumpeknya ruang demokrasi di Indonesia.

(Baca: Partai Garbi, Pecahan PKS yang Dimotori Fahri Hamzah dan Anis Matta)

"Kami fasilitasi pikiran-pikiran baru yang lebih segar," kata Fahri melalui akun Instagramnya @fahrihamzah pada 10 Juli 2019.

Mantan wakil ketua DPR RI ini memberi sinyal Garbi akan terbuka bagi siapapun dan tidak terbatas pada aliran tradisional yang ada di Indonesia. Garbi tak ingin terjebak dalam kategori ideologi tertentu.

Ia ingin ormas yang akan berubah bentuk ini dikategorikan sebagai parpol yang mengedepankan metodologi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Hal tersebut dianggapnya lebih produktif sebagai parpol."Lintas batas siapa saja yang menyepakati cara berpikir yang ditawarkan," katanya.

Penulis: Amelia Yesidora (Magang)