Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo tak sepakat dengan wacana penambahan libur untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebab, ASN sudah mendapatkan cukup libur setiap pekannya.
Menurut Tjahjo, wacana penambahan libur justru akan membuat kinerja ASN tidak optimal. Padahal, pemerintah ingin meningkatkan kinerja ASN dalam melayani masyarakat dan mempercepat perizinan.
"Enggak ada (penambahan libur bagi ASN). Masa libur terus," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/12).
Ditambah lagi pemerintah sedang merencanakan agar ASN bisa bekerja dari rumah. "Masa sih sudah Sabtu Minggu libur, enggak akan ada kebijakan beberapa kementerian yang dioptimalkan, di rumah kerja, masa mau libur lagi," kata Tjahjo.
(Baca: Portal Aduan ASN Terima 94 Laporan, Terbanyak Soal Intoleransi)
Wacana penambahan libur bagi ASN sebelumnya disampaikan Komisioner Komisi ASN Waluyo Martowiyoto. Menurut Waluyo, wacana tersebut merupakan upaya agar PNS bekerja lebih fleksibel.
Tambahan libur dari Jumat hingga Minggu nantinya tanpa mengurangi jam kerja. Saat ini, PNS wajib bekerja 80 jam dalam 10 hari. Bila hari Jumat libur tiap dua pekan, maka PNS wajib bekerja 80 jam dalam 9 hari.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung penerapan sistem kerja fleksibel sebagai upaya mempercepat reformasi birokrasi. Ma'ruf menyebut banyak hal dari sistem kerja yang saat ini perlu perbaikan.
"Pokoknya reformasi birokrasi itu terus akan bergulir jadi yang terbaik," kata Wapres Ma'ruf di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (4/12) dikutip dari Antara.
(Baca: Sistem Kerja PNS Bakal Fleksibel, Bekerja di Rumah & Libur Hari Jumat)