Presiden Joko Widodo mengatakan pencalonan putra sulungnya yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota Solo bukan penunjukkan namun kompetisi politik. Jokowi juga membantah sedang membangun dinasti politik lantaran sang menantu, Bobby Nasution, juga ikut maju Pilkada Medan.
Gibran hari Kamis (12/12) resmi mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo ke kantor Dewan Perwakilan Daerah PDIP Jateng. Dia didampingi sekitar 1.000 relawan pendukungnya menggunakan 20 armada bus.
“Itu kompetisi, bukan penunjukkan. Tolong dibedakan,” kata Jokowi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12).
(Baca: Ditemani 1.000 Relawan, Gibran Mendaftar Jadi Calon Wali Kota Solo)
Jokowi juga mengatakan langkah Gibran merupakan keputusan pribadi yang bersangkutan. Dia menyerahkan kepada masyarakat Solo untuk menentukan hak politiknya. “Terserah yang punya hak pilih, kalau rakyat enggak memilih?,” kata Presiden.
Gibran beralasan ingin membawa Solo melompat lebih maju sehingga membuat masyarakatnya lebih sejahtera. "Saya mohon doa restu dan dukungan agar saya diberikan kekuatan dan kelancaran,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan orang-orang disekitar Jokowi tak akan ikut campur memenangkan Gibran dan Bobby yang berencana ikut Pilkada 2020 mendatang.
Moeldoko juga menepis anggapan politik dinasti mulai terbangun di keluarga Kepala Negara. Menurutnya, dua anggota keluarga Jokowi hanya menggunakan hak politiknya sebagaimana diatur dalam konstitusi.
“Kalau di dalam politik itu, itu saja ketentuannya,” kata Moeldoko.
(Baca: Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada, Istana Tak Akan Ikut Campur)
Rencana pencalonan keduanya sempat mendapatkan komentar dari kubu oposisi. Meski enggan menghakimi, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera berharap tren nepotisme tak muncul lagi di masa depan.