Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana alam tidak akan dipersulit dengan proses administrasi.
“Artinya harus ditolong. Urusan administrasi urusan belakangan,” kata Terawan saat meninjau korban banjir bandang di Lebak, Banten, Selasa (7/1).
Untuk merealisasikan hal tersebut, Terawan telah membuat surat edaran untuk mempercepat pelayanan kesehatan bagi korban bencana. Surat edaran tersebut sudah disebarkan kepada Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia.
“Jadi langsung saja (diberikan pelayanan kesehatan). Itu sudah ada suratnya. Surat edarannya sudah saya tanda tangan,” ucapnya.
(Baca: Banjir Bandang di Lebak, Jokowi Minta Penambangan Emas Ilegal Disetop)
Sebelumnya Terawan menyatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan Emergency Medical Team atau tim medis darurat untuk memberikan layanan kesehatan kepada korban bencana. Kemenkes juga telah menerjunkan tim pemantauan yang mensurvei kondisi di lapangan.
Menurut Terawan, tim pemantauan akan menganalisis persoalan sanitasi yang timbul pasca-bencana di berbagai wilayah. Dengan demikian, pemerintah bisa mencegah penyakit yang berpotensi menjangkiti masyarakat.
“Kami juga bekerja sama untuk penyediaan air bersih, paling tidak pembersihan lingkungan agar bisa ditempati. Itu intens kami berikan sesuai survei lapangan yang kami lakukan,” kata Terawan.
Adapun Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyebut pemerintah telah mengirimkan bantuan kepada para korban banjir. Politisi PDIP itu menyebut pemerintah telah menyalurkan 6.000-8.000 paket makanan anak siap saji.
Pemerintah pun sudah mengirimkan sejumlah selimut, family kit, dan tenda. “Juga layanan seperti dukungan psikososial untuk anak-anak yang trauma, kami siapkan di beberapa posko pengungsian,” kata Juliari.
(Baca: Jokowi akan Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir dan Longsor)