Luhut Tolak Lowongan Ribuan Pekerja Kasar RI ke Uni Emirat Arab

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kiri) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/1/2020). Luhut menolak tawaran Uni Emirat Arab untuk mengirim TKI tak terampil.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ameidyo Daud
8/1/2020, 19.21 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menolak ribuan lowongan tenaga kerja Indonesia (TKI) tak terampil (unskilled labour) dari Uni Emirat Arab (UEA). Menurutnya, pemerintah lebih menginginkan pengiriman pekerja terampil (skilled labour) ke luar negeri.

Ia berharap, negara Timur Tengah itu dapat melatih TKI di sini agar dapat bekerja di Abu Dhabi, UEA sebagai pekerja terampil. Apalagi menurutnya kebutuhan pekerja di sana masih besar.

"Kami mau supaya mereka latih orang kita (TKI) di sini," kata Luhut usai bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di kantornya, Jakarta, Rabu (8/1).

(Baca: Menperin Harap Skema Upah Pekerja per Jam untuk Tingkatkan Investasi)

Sebelumnya, Luhut mengatakan Uni Emirat Arab berencana berinvestasi sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 279 triliun di sektor petrokimia, minyak dan gas. Proses tersebut menurutnya sudah dalam tahap finalisasi.

"Mulai masuk tahun ini semua. Karena hubungan pribadi Presiden Jokowi dengan putra mahkota UEA, saya hanya eksekutornya saja," kata dia.

Jokowi juga akan berkunjung ke Abu Dhabi pada Sabtu (11/1) sebagai pembicara di forum internasional Abu Dhabi Sustainability Week 2020 pada 11-13 Januari.

Selain itu, mantan Wali Kota Solo itu akan melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed. Presiden juga akan bertemu dengan CEO swasta dan investor untuk membahas kerja ekonomi sama investasi.

(Baca: Kunjungi Abu Dhabi, Jokowi Kejar Investasi dan Jadi Pembicara Kunci)

Reporter: Rizky Alika