Tingkat kepercayaan terhadap stabilisasi kondisi politik dalam negeri meningkat tercermin dari survei Katadata Insight Center (KIC) terhadap 288 investor institusi. Salah satu penyebabnya yakni Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
"Investor melihat, Indonesia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan perselisihan, meski perselisihan (saat Pilpres) kan panas banget," kata Panel Ahli KIC Wahyu Prasetyawan dalam konfrenesi pers di Jakarta, Rabu (22/1). Hasil lengkap survei ini dapat diakses pada tautan: https://kic.katadata.co.id/investor
Dari hasil survei pada kuartal IV 2019 sebanyak 84,4% investor institusi percaya akan kestabilan kondisi politik dalam negeri. Padahal di kuartal sebelumnya, hanya 69,5% dari investor yang percaya akan kestabilan politik di dalam negeri.
(Baca: Kepercayaan Investor Institusi Turun Selama 2019 Akibat Ekonomi Global)
Sebaliknya, persentase investor yang menilai kondisi politik di dalam negeri tidak stabil makin menipis. Pada kuartal IV 2019 hanya 0,7% investor yang menyatakan kondisi politik tidak stabil, padahal pada kuartal sebelumnya persentasenya masih 8,8%.
Wahyu menyatakan bergabungnya Prabowo ke dalam pemerintah, membuat investor menganggap kondisi politik lebih stabil di kalangan elit. Pada saat masa kampanye hingga keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) perseteruan para elite politik mengkhawatirkan para investor.
"Kalau elit stabil, sudah aman. Kalau Prabowo jadi oposisi, ceritanya akan jadi akan sangat lain. Kalau sekarang kan oposisi praktis hanya PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sendirian," kata dia.
(Baca: Pengangguran Disorot Investor sebagai Tantangan Utama Kabinet Baru)
Selain mengapresiasi masuknya Prabowo ke kabinet menteri, mayoritas investor menilai baik susunan Kabinet Indonesia Maju. Sebanyak 60,4% investor institusi yang menganggap baik; 39,2% yang menyatakan netral, dan hanya 0,4% yang menilai susunan kabinet buruk.
Selain itu, mayoritas investor juga menilai Tim Kementerian Koordinator Perekonomian di kabinet saat ini baik. Tercatat 64,6% yang menyatakan susunan ini baik, lalu 35,4% menyatakan netral, dan tidak satu pun yang menyatakan susunan tim tersebut buruk.
(Baca: Survei KICI: Investor Ingin Menteri Ekonomi Jokowi dari Profesional)