Jokowi Minta Prabowo Ubah Belanja Alutsista jadi Investasi Pertahanan

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Seorang peserta memasuki kendaraan taktis (rantis) yang dipamerkan pada Pameran Alutsista di Kementerian Pertahanan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pola pandang belanja bidang pertahanan diubah menjadi sebuah investasi.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
23/1/2020, 12.36 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pola pandang belanja bidang pertahanan diubah menjadi sebuah investasi. Tujuannya agar belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak hanya bermanfaat untuk jangka pendek. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertandang ke kantor Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Menurut Jokowi, belanja alutsista juga harus bisa berguna untuk di masa mendatang. Terlebih, dengan perkembangan teknologi militer saat ini yang semakin pesat.

“Apakah pembelian ini berguna untuk 20, 30, 50 tahun yang akan datang? harus dihitung dan dikalkulasi semua secara detail,” kata Jokowi di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (23/1).

(Baca: Prabowo Kunjungi Tiongkok, Ini Lima Alutsista Andalan Negeri Panda)

Jokowi menjelaskan, sistem persenjataan di dunia saat ini sudah dilengkapi dengan otomatisasi dan sudah mengarah kepada penggunaan kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT).

Sistem persenjataan pun sudah dilengkapi teknologi sensor dan perangkat 5G. Belum lagi kehadiran drone yang dilengkapi persenjataan dan kendaraan tanpa awak.

“Semuanya akan ke sana. Sehingga semua itu membutuhkan kebijakan pengembangan alutsista yang tepat,” kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi meminta agar investasi pertahanan dapat ikut mendorong industri strategis dalam negeri. Hal tersebut dengan memesan atau melakukan pembelian alutsista dengan jangka waktu minimal 15 tahun kepada industri strategis pertahanan dalam negeri.

(Baca: RI Beli Kapal Besar Dari Denmark untuk Perkuat Armada di Natuna)

Dengan begitu, rencana investasi bagi industri pertahanan dalam negeri menjadi terarah. “Mana yang akan dituju menjadi jelas,” kata Jokowi.

Sektor pertahanan negara menjadi prioritas pemerintah pada 2020. Ini tercermin dari anggaran Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 127,36 triliun, terbesar dibandingkan kementerian/lembaga lainnya.

Guna meningkatkan kemampuan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kementerian Pertahanan menganggarkan program modernisasi alutsista pada 2020 sebesar Rp 10,86 triliun. Angka ini naik 20% dibanding tahun sebelumnya.

Nilai tersebut terdiri atas Rp 4,59 triliun untuk modernisasi alutsista matra darat, matra laut Rp 4,16 triliun, dan matra udara Rp 2,11 triliun. Detail anggaran modernisasi alutsista TNI digambarkan dalam databoks berikut.

   

Reporter: Dimas Jarot Bayu