Jokowi Puji Warga Tionghoa Sebagai Pekerja Keras & Jago Berdagang

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Selain di bidang bisnis, Jokowi pun menyebut warga keturunan Tionghoa terampil di bidang olahraga.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
30/1/2020, 13.20 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji warga keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia. Jokowi menyebut, umumnya mereka pekerja keras dan  jago berdagang serta berbisnis.

Hal tersebut tak terbatas di satu bidang saja. “Baik di industri manufaktur, jasa dan lain-lainnya,” kata Jokowi dalam Perayaan Imlek Nasional 2020 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1). 

Jokowi mengatakan, kelihaian warga keturunan Tionghoa dalam berdagang terlihat dari bisnis mereka yang tetap tumbuh saat ini. Padahal, ekonomi dunia sedang mengalami kesulitan.

(Baca: Hadiri Perayaan Imlek & Berbusana Cheongsam, Jokowi Bahas Keragaman)

Kepala Negara juga menyebut, kelihaian itu dikarenakan warga keturunan Tionghoa mau bekerja keras. “Kalau sudah bekerja keras, pagi sampai tengah malam itu dijalani. Jadi kalau sukses kita maklum,” kata dia.

Selain di bidang bisnis, Jokowi pun menyebut warga keturunan Tionghoa terampil di bidang olahraga. Ini tampak dari atlet-atlet bulu tangkis yang merupakan warga keturunan Tionghoa, seperti Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Candra Wijaya, Liliyana Natsir, dan Jonatan Christie.

(Baca: Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek di Twitter, Ini Harapan Jokowi)

Ada pula warga keturunan Tionghoa yang menjadi atlet tinju, yakni Daud Yordan. “Di wushu ada Lindswell Kwok,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengucapkan selamat memasuki tahun tikus logam pada 2020 ini. Dia mendoakan agar segenap masyarakat Indonesia dilimpahkan kesehatan, rezeki, dan keberhasilan.

Selain doa, dia meminta agar masyarakat Indonesia bisa bekerja keras dan cepat. Pasalnya, ekonomi Indonesia sedang melambat saat ini.

“Kalau kerja biasa, akan sangat berbahaya bagi ekonomi negara kita,” kata Jokowi.

Reporter: Dimas Jarot Bayu