Menkes Terawan Klaim Tak Ada WNI Sakit di Karantina Natuna

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di DPR, Jakarta, Senin (3/2/2020). Terawan mengklaim hingga Jumat (7/2), WNI yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat.
Penulis: Antara
Editor: Ameidyo Daud
7/2/2020, 15.01 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengklaim kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di Pulau Natuna dalam kondisi sehat. Terawan mengatakan sejauh ini para WNI yang dievakuasi karena wabah virus corona di Wuhan, Tiongkok itu belum mengeluhkan kondisi kesehatannya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Anung Sugihantono mengatakan WNI yang diisolasi di Natuna mulai alami masalah kesehatan. Namun Terawan menyatakan dirinya telah melihat sendiri bagaimana kondisi mereka.

“Sampai detik laporan pagi ini, saya harapkan mereka terus sehat, dan 'enjoy' dengan kegiatan yang dibuat," kata Terawan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Jumat (7/2).

(Baca: WNI yang Dikarantina di Natuna Mulai Sakit)

Terawan mengatakan masa observasi para WNI dilakukan selama 14 hari sebelum mereka dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Mantan Direktur Utama RSPAD ini juga menjelaskan psikolog dan psikiater telah mensosialisasikan kegiatan bagi mereka.

Namun pemerintah belum bisa memastikan mekanisme pemulangan para WNI karena perlu dibicarakan lebih lanjut. “Kami rapat sesudah melewati hari Minggu (9/2), karena sudah lewat seminggu,” ujar Terawan.

Pemerintah daerah juga akan dilibatkan dalam proses pulangnya WNI dari Natuna. Dia juga mengatakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar juga akan dilakukan.

Sugihantono hari Kamis (6/2) mengatakan, beberapa WNI yang diobservasi di Natuna mengalami gatal-gatal, perut kebal, begah, sakit  kepala,  hingga dispepsia. Namun, sakit yang dialami dipastikan tidak terkait dengan virus corona yang berasal dari Wuhan.  "Semua  sebatas wajar," kata dia.

(Baca: Jadi Lokasi Karantina, Permintaan Masker di Natuna 5.000 Lembar Sehari)

 Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Wiendra Waworuntu mengatakan, pemeriksaan terhadap WNI yang dievakuasi telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Wuhan.

 Pemeriksaan tahap awal hanya sebatas pemeriksaan fisik, batuk, flu, dan demam. Ia mengatakan, pemeriksaan swab tidak dilakukan lantaran para WNI telah lolos pemeriksaan tahap awal tersebut. "SOP seperti itu, tidak harus diperiksa swab semua," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan, Tiongkok yang merupakan pusat pandemi virus corona pada Minggu (2/5). Para WNI tersebut kemudian di karantina di Pulau Natuna selama 14 hari guna memastikan mereka bebas dari virus corona sebelum berkumpul dengan keluarga.