Kapok Pernah Tak Hadiri Hari Pers, Jokowi: Perlu Aturan Lindungi Pers

(ANTARA/Firman)
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2/2020).
Penulis: Sorta Tobing
8/2/2020, 13.50 WIB

Presiden Joko Widodo menganggap insan pers sebagai temannya sehari-hari. Karena itu, ia mengaku kapok pernah tidak hadir dalam peringatan Hari Pers Nasional atau HPN.

“Pernah satu kali saya tidak hadir, namun saya kapok. Makanya saya bela-belain untuk hadir tahun ini,” kata Jokowi dalam sambutan HPN 2020 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2).

Di tengah kesibukannya, tidak mudah untuk hadir dalam setiap kegiatan. Kali ini pun ia terpaksa berbelok dulu ke Banjarmasin sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia.

Wartawan baginya teman sejati. Ke mana pun Jokowi pergi, pasti ada awak media mengikuti. “Sedangkan menteri belum tentu ikut terus,” ucapnya.

Peringatan HPN tahun ini harapannya akan terus menempatkan pers menjadi garda penting dalam demokrasi. Masyarakat tetap mendapatkan informasi yang sehat dari media, bukan hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian.

(Baca: Jokowi Tanam Pohon Marsawa di Hari Pers Nasional 2020)

Di saat yang sama, Jokowi sempat menyinggung soal perlunya regulasi platform digital. Pasalnya, era digital telah membuat dunia pers terjajah.

"Tadi malam saya sudah berbincang dengan para pemimpin redaksi media. Saya minta segera disiapkan draf regulasi yang bisa melindungi dunia pers kita,” kata Jokowi dalam peringatan Hari Pers Nasional 2020 di Banjarbaru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2).

Ia menilai tanpa regulasi tersebut platform digital degan bebas meraup iklan untuk meraih keuntungan, bahkan tanpa membayar pajak. Di sisi lain, dunia pers nasional memiliki aturan yang sangat rinci soal itu.

Tanpa ekosistem yang baik akan sulit masyarakat mendapatkan konten berita yang baik. “Untuk itu diperlukan industri pers yang sehat,” ucapnya.

Reporter: Antara