Pemerintah Lacak Perjalanan WN Tiongkok Terinfeksi Corona di Bali

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam konferensi pers hari Kamis (13/2) akan menelusuri jejak WN Tiongkok yang terinfeksi virus corona usai dari Bali.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ameidyo Daud
13/2/2020, 16.58 WIB

Pemerintah akan menelusuri jejak perjalanan warga negara Tiongkok yang positif virus corona Covid-19 setelah mengunjungi Bali. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan penelusuran dilakukan untuk mengetahui pengaruh keberadaan WN Tiongkok terhadap kemungkinan penyebaran wabah.

Selain itu, pemeriksaan itu bakal dilakukan untuk membuktikan apakah WN Tiongkok tersebut benar terjangkit virus corona selama di Bali. Sebab, Moeldoko menilai warga Negeri Panda itu bisa saja terserang pandemi tersebut ketika berada di luar Bali.

"Dari situ akan ketemu analisanya apakah kejadiannya di Indonesia atau kejadiannya di luar," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2).

(Baca: Metode Diagnosis Baru Deteksi 15 Ribu Kasus Infeksi Virus Corona)

Selain itu, Moeldoko menilai pemeriksaan tersebut akan bisa menentukan langkah apa yang akan diambil pemerintah ke depannya. Sejauh ini, pemerintah masih belum memutuskan apakah akan mengkarantina Bali akibat didatangi WN Tiongkok yang terjangkit virus corona tersebut. "Ya kan belum ketahuan," kata dia.

Moeldoko juga mengklaim pemerintah tidak akan melakukan tindakan ceroboh dalam mengantisipasi wabah virus corona. Selain itu mantan Panglima TNI tersebut memastikan bahwa pemerintah memiliki alat-alat yang mumpuni dalam mendeteksi penyakit tersebut. "Kami dalam kondisi yang semuanya punya atensi tinggi," kata Moeldoko.

Sebelumnya pihak berwenang di provinsi Anhui, Tiongkok, melaporkan seorang warga negaranya bernama Jin positif terinfeksi corona virus setelah mengunjungi Bali pada akhir bulan lalu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Huainan menyatakan bahwa Jin berangkat dari Wuhan ke Bali menggunakan maskapai Lion Air JT2618 pada 22 Januari 2020.

Pasien tinggal di Pulau Dewata selama seminggu kemudian melanjutkan penerbangan dengan Garuda Indonesia GA858 dari Bali ke Shanghai pada 28 Januari. Selama di Shanghai, ia menginap di sebuah hotel di Bandara Pudong pada dini hari. Kemudian, pasien pergi ke Stasiun Nanjing Selatan pada 29 Januari 2020.

"Untuk penumpang tersebut, harap lakukan tindakan perlindungan," demikian tertulis dalam pernyataan pemerintah Anhui dalam akun Weibo atau Twitter versi lokal Tiongkok.

(Baca: Pasien Positif Corona Usai Kunjungi Bali, Ini Respons KBRI & Lion Air)

Pernyataan tersebut juga memperingatkan rekan penghuni untuk wajib melapor dan mendaftar ke desa di tempat tinggalnya. Selain itu, para penumpang dalam perjalanan tersebut diminta untuk tidak keluar rumah untuk sementara waktu. Jika terjadi demam, pasien diminta segera pergi ke rumah sakit terdekat.

Reporter: Dimas Jarot Bayu