Pebasket legendaris Michael Jordan memberikan pidato yang emosional dalam acara mengenang almarhum Kobe Bryant dan putrinya Gianna di stadion Staples Center, Selasa (25/2) pagi Waktu Indonesia.
Jordan mengungkapkan, Kobe sudah seperti adik kecilnya. Ketika mendengar Kobe meninggal akibat helicopter yang ditumpanginya jatuh, Jordan merasa sebagian dari dirinya juga meninggal.
Berikut pidato lengkap Michael Jordan tentang Kobe Bryant yang membuat sang mega bintang tidak bisa menahan linangan air mata.
“Saya ingin mengucapkan selamat pagi tapi sekarang sudah sore. Saya berterima kasih kepada Vanessa dan juga keluarga Kobe Bryant atas kesempatan untuk berbicara hari ini.”
“Saya senang berada di sini untuk menghormati Gigi dan merayakan hadiah yang diberikan Kobe kepada kita semua – apa yang dia raih sebagai pemain basket, pengusaha dan juga pembaca cerita dan juga seorang ayah. Dalam basket, dalam hidup, sebagai orangtua – Kobe tidak menyisakan sama sekali, dia meninggalkan semua di lantai.”
“Mungkin banyak orang yang kaget kalau saya dan Kobe sangat dekat. Kami adalah teman yang sangat-sangat dekat. Kobe adalah teman yang paling saya sayang. Dia seperti adik kecil. Semua orang ini bicara tentang perbandingan antara saya dengan Kobe. Tapi saya hanya ingin bicara tentang Kobe.”
“Kita semua punya kakak dan adik, yang sering mengaduk-aduk barang pribadimu, di lemari, sepatumu, semuanya. Itu adalah gangguan – kalau saya boleh menyebut kata itu – tapi gangguan itu berubah menjadi cinta seiring dengan perjalanan waktu. Hanya karena kekaguman yang mereka punya untuk kamu sebagai kakak paling tua, pertanyaan tentang keinginan untuk tahu semua hal detail di hidupmu yang mereka akan mulai jalani.”
“Kobe sering menelpon saya, atau kirim pesan pada 11.30, 2.30, atau jam 3 dini hari, berbicara tentang pergerakan kaki, dan kadang skema triangle. Awalnya, itu membuat jengkel. Tetapi, kemudian berubah menjadi semangat. Anak ini punya semangat yang tidak pernah Anda tahu. Sangat luar biasa tentang semangat ini. Apabila Anda cinta sesuatu, atau Anda punya semangat besar untuk satu hal, Anda akan melalui cara yang paling ekstrem untuk mencoba memahami atau mencoba mendapatkan. Bisa es krim, minuman soda, hamburger apa pun yang Anda suka. Apabila Anda harus berjalan, Anda akan melakukannya. Apabila Anda harus memohon kepada seseorang, Anda akan mendapatkannya.”
“Bagi saya, Kobe Bryant adalah inspirasi yang sangat senang dengan cara saya bermain atau bagaimana dia ingin saya bermain. Dia ingin menjadi pemain basket terbaik yang dia bisa. Semakin saya kenal Kobe, saya jadi ingin menjadi kakak terbaik buatnya.”
“Untuk mencapai itu, Anda harus mengenyampingkan kejengkelan, telepon tengah malam atau pertanyaan bodoh. Saya bangga bisa mengenal Kobe bahwa dia ingin menjadi orang yang lebih baik, pemain basket yang lebih baik. Kami bicara tentang bisnis, keluarga, tentang semuanya. Dan, dia hanya ingin menjadi orang yang lebih baik.”
“Dan dia sudah mendapatkan saya, sekarang saya harus mencari meme menangis lain untuk……. (Jordan mengusap air mata dan tidak melanjutkan kalimatnya)
“Saya katakan kepada istri saya, saya tidak akan melakukan ini (Pidato sambil menangis-red) karena saya tidak ingin melihatnya dalam waktu tiga atau empat tahun. Itulah yang dilakukan Kobe kepada saya. Saya sangat yakin Vanessa dan teman-temannnya bisa mengatakan hal yang sama – Kobe tahu bagaimana memengaruhi kamu secara personal, meski dia kadang menyebalkan. Tapi kamu punya rasa cinta untuk dia dan dia bisa membuat kamu mengeluarkan semua hal terbaik yang kamu punya. Dia melakukan itu kepada saya.”
“Saya ingat mungkin beberapa bulan lalu, dia mengirim pesan singkat dan berkata, Saya sedang mengajarkan anak saya beberapa gerakan di basket. Dan saya tidak tahu apa yang saya pikirkan atau lakukan, apa yang akan kamu pikirkan ketika kamu tumbuh besar dan berusaha melakukan gerakan di basket? Saya jawab: Umur berapa? Dia balas: 12. Saya jawab: 12, saya baru belajar bermain bisbol. Lalu dia kirim pesan pendek lagi: saya tertawa terbahak-bahak. Dan itu terjadi pada jam 2 dinihari.”
“Suatu hal tentang Kobe, kami bisa bicara apa pun terkait basket tapi kami bisa juga berbicara tentang apa pun seputar kehidupan. Dan kami, seiring dengan perjalanan waktu, jarang punya teman yang bisa melakukan pembicaraan seperti itu. Bahkan, makin jarang lagi ketika kamu tumbuh melawan rival dan melakukan percakapan seperti itu.”
“Saya bertemu Phil Jackson (mantan pelatih Chicago Bulls dan LA Lakers-red) pada 1999 mungkin 2000 ketika Phil ada di LA. Saya masuk dan Kobe tengah duduk.”
“Dan pertanyaan pertama yang dilontarkan Kobe, apakah kamu membawa sepatu basket?”
“Tidak, saya tidak ada keinginan untuk bermain”
“Sikap dia yang selalu ingin berkompetisi dan melawan seseorang, dia merasa itu bisa meningkatkan permainannya, itu yang saya suka dari dia. Saya sangat cinta kepada Kobe. Di mana pun dia melihat saya, itu adalah tantangan. Saya kagum dengan semangat dia, Anda jarang melihat seseorang mencari dan berusaha meningkatkan kemampuan setiap hari, tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga sebagai orangtua dan juga suami. Saya terinspirasi atas apa yang telah Kobe lakukan dan dia bagi dengan Vanessa, dan juga anak-anaknya.”
“Saya punya putri berusia 30 tahun dan saya menjadi kakek. Saya punya dua anak kembar. Saya punya anak kembar usia 6 tahun. Saya tidak sabar untuk pulang ke rumah dan menjadi GIrldad dan memeluk mereka dan melihat cinta dan senyum yang mereka berikan kepada kita sebagai orangtua. Kobe mengajarkan saya hanya dengan melihat ini semua malam ini, melihat bagaimana respon dan juga reaksi dari orang yang dia cinta. Ini adalah hal yang akan terus saya pelajari dari Kobe.”
“Kepada Vanessa, Natalia, Bianka, Capri, saya dan istri akan terus menjaga kalian di dalam hati dan doa. Kami akan selalu ada untuk kalian. Selalu. Saya juga ingin menyampaikan ucapan belasungkawa dan dukungan kepada keluarga yang terpengaruh atas tragedi ini.”
“Kobe memberikan setiap ons dari dirinya untuk apa pun yang dilakukannya. Setelah basket, dia memperlihatkan sisi kreatif yang saya tidak pernah tahu. Ketika pensiun, dia terlihat senang. Dia menemukan semangat baru. Dia tetap memberikan kembali yang dia punya, sebagai pelatih basket dan juga di komunitasnya. Yang paling penting, dia adalah ayah hebat, suami luar biasa yang mendedikasikan hidupnya untuk keluarga dan mencintai anak perempuannya dengan sepenuh hati. Kobe tidak pernah meninggalkan apa pun di lapangan. Dan saya pikir itu yang dia inginkan kepada kita semua.”
“Tidak ada yang tahu seberapa banyak waktu yang kita punya. Itulah kenapa dalam hidup kita harus bisa menikmati, meraih dan melihat serta menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan keluarga dan teman serta orang yang kamu cinta. Untuk hidup di momen ini berarti menikmati semuanya yang berhubungan dengan kita.”
“Ketika Kobe Bryant meninggal, sebagian dari saya juga meninggal. Ketika saya melihat arena ini dan di seluruh dunia, sebagian dari kamu meninggal atau kamu tidak akan ada di sini. Itu adalah kenangan yang harus kita jalani dan pelajari.”
“Saya berjanji mulai hari ini, saya akan hidup dengan kenangan bahwa saya punya adik kecil dan saya berusaha membantunya dengan segala cara yang bisa saya lakukan.”
“Istirahat dengan tenang, adik kecil.”
Data dan Fakta
- Kobe Bryant adalah pemain dengan tahun terlama membela satu klub di NBA (20 tahun), selisih satu tahun dari Dirk Nowitzki (21 tahun)
- Kobe Bryant adalah pemain dengan posisi guard pertama yang bermain selama 20 tahun
- Kobe Bryant adalah pebasket pertama dengan dua nomor punggung (8 dan 24) yang dipensiunkan di saat yang bersamaan
- Kobe Bryant adalah pemain kedua dengan penampilan terbanyak di All Star (18 kali) di belakang Kareem Abdul Jabbar (19 kali)
- Kobe Bryant meraih lima gelar juara NBA dan tampil 57.278 menit dan 39.283 poin. Dia menempati peringkat keenpat untuk jumlah menit dan poin terbanyak di NBA