Lawan Dampak Ekonomi Corona, Pemerintah Permudah Impor 500 Perusahaan

Bongkar muat barang Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/2/2020). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (2/3) mengatakan pemerintah akan mudahkan impor bagi 500 perusahaan guna menahan dampak ekonomi corona.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ameidyo Daud
2/3/2020, 17.01 WIB

Pemerintah terus mengeluarkan kebijakan guna melawan dampak ekonomi virus corona Covid-19. Terbaru, pemerintah akan mempermudah izin impor bahan baku bagi 500 perusahaan untuk mendorong produksi industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan ini penting untuk dikeluarkan. Apalagi selama ini banyak industri harus impor bahan baku dari Tiongkok yang menjadi episentrum virus corona.

Mereka juga bakal dibebaskan dari larangan dan pembatasan impor. "Jadi itu yang didorong oleh pemerintah, jangan sampai impor jadi persoalan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3).

(Baca: 5 Jurus BI Tenangkan Pasar di Tengah Kasus Positif Virus Corona)

Airlangga mengatakan, 500 perusahaan yang dipermudah impornya tersebut memiliki reputasi tinggi. Mereka bergerak di berbagai sektor, seperti otomotif, elektronik, farmasi, dan tekstil. "Termasuk juga barang modal," kata Airlangga.

Namun pemerintah masih mengevaluasi kebijakan impor yang telah ada sebelum mengeluarkan kebijakan baru. Tak hanya impor, pemerintah juga akan mempermudah ekspor ke luar negeri. Mereka juga akan mengintegrasikan sistem untuk ekpor dan impor di Indonesia.

"Demikian pula mengeluarkan surat keterangan asal ataupun health certificate itu diadakan di tempat komoditas tersebut diekspor," kata dia.

Hingga 2 Maret pukul 08.00 WIB. virus corona telah menjangkiti 88.383 orang. Berdasarkan data yang dimiliki Kantor Staf Presiden (KSP), ada 2995 orang meninggal dunia akibat pendemi tersebut. Sedangkan, sebanyak 42.792 orang dinyatakan sembuh.

Saat ini, sudah ada dua kasus virus corona yang ada di Indonesia yakni warga Depok berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun. Mereka terjangkit wabah tersebut setelah kedatangan warga negara Jepang berusia 41 tahun di rumahnya.

Adapun, warga negara Jepang tersebut diketahui terdeteksi positif virus corona ketika berada di Malaysia. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, kedua WNI tersebut saat ini sudah diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. "Proses isolasi 14 hari," ujar Terawan.

(Baca: WN Jepang Tak Terdeteksi Virus, Jokowi: Thermal Scanner Tak 100% Tepat)

Lebih lanjut, pemerintah juga telah mengisolasi rumah kedua WNI di Depok. Hal ini dilakukan mengingat penularan virus corona dari warga negara Jepang ke dua WNI tersebut dilakukan melalui kontak langsung. 

Terawan lantas meminta masyarakat tak perlu khawatir terhadap peristiwa ini. Menurutnya, pemerintah telah melakukan penanganan sesuai prosedur yang berlaku. "Enggak usah khawatir, kami sudah lakukan sesuai prosedur," kata Terawan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta masyarakat tak panik terkait hal ini. Sebab, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan dalam mengantisipasi maupun menangani kasus tersebut.

Reporter: Dimas Jarot Bayu