Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami erupsi Selasa pagi (3/3). Tinggi kolom asap mencapai 6 kilometer (km) dari puncak.
Melalui akun twitter-nya, BPPTKG menyebutkan erupsi Gunung Merapi yang terekam di seismogram pada pukul 05:22 WIB memiliki durasi 450 detik dengan amplitudo 75 mm. Tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak.
“Awan panas berguguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimum 2 kilometer,” kata BPPTKG melalui akun twitter-nya, Selasa (3/3). Arah angin saat terjadi erupsi ke utara.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. (Baca: Gunung Merapi Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter)
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai meletusnya Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. Warga diharapkan mengikuti arahan pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, kantor maupun media sosial BPPTKG.
Meski begitu, warga di kawasan Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tetap beraktivitas seperti biasa. Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan, asap tebal terlihat jelas dari desa tersebut.
"Kami kemudian menuju Dukuh Sumber yang paling tinggi di Desa Klakah, untuk mengkondisikan warga setempat. Warga tetap waspada meski mereka melakukan aktivitas seperti biasa," kata Marwoto.
Menurut dia, Dukuh Sumber Desa Klakah tidak terdampak erupsi Merapi. Sebab, hujan abu terlihat masih tipis di kawasan Sumber.
"Dukuh Sumber Klakah ini, pemukiman yang paling atas atau berjarak sekitar 3,4 kilomter dari puncak Merapi masih terkendali aman dan tidak terjadi hujan abu," katanya.
(Baca: Gunung Taal Erupsi, Bandara Internasional Manila Lumpuh)
Bahkan, warga yang pergi ke sekolah, bekerja atau berladang berjalan seperti biasa. Alasannya, kawasan Sumber Klakah berada di bagian barat gunung, sementara arah angin ke utara.
Kades Jrakah Kecamatan Selo Tumar mengatakan, erupsi Gunung Merapi terlihat mengeluarkan seperti kilat,disusul asap tebal membumbung tinggi keluar dari puncak. Namun, tidak terjadi hujan abu di desa tersebut.
Masyarakat juga beraktivitas seperti biasa. Meski begitu, warga tetap waspada meski mereka bekerja bertani di ladangnya.
Dari hasil pantauan di Boyolali Kota justru terjadi hujan abu tipis. Sebab, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali terletak di utara Merapi. Meski begitu, abu tertutup gerimis sehingga warga tidak merasakan dampaknya.
(Baca: Gunung Merapi Meletus, Awan Panas Meluncur 1.000 Meter)