Sandiaga Uno Respons soal Ahok Kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru

facebook.com/AhokBTP
Ilustrasi Ahok
Penulis: Ihya Ulum Aldin
7/3/2020, 13.58 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi salah satu kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Menanggapi hal itu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai pemerintah perlu mengevaluasi kinerja Ahok di Pertamina terlebih dulu.

Jabatan Komisaris Utama Pertamina yang diemban Ahok saat ini, menurut Sandi sangat penting bagi negara. “Cek dulu nih bagaimana hasil rekam jejaknya setiap bulan di Pertamina,” kata Sandi di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3).

Sebab, perlu ada pembenahan di sektor minyak dan gas (migas). Beberapa hal yang harus dilakukan seperti menghapus mafia migas, meningkatkan transparansi dan produksi, serta mengurangi impor guna meminimalkan defisit perdagangan.

(Baca: Empat Kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru, Ahok Masuk Daftar)

Evaluasi seperti itu menurutnya lebih relevan untuk dilakukan pemerintah. “Daripada hanya membicarakan posisi-posisi yang terus-menerus berganti tanpa kembali pada esensi berbangsa bernegara, kita punya tugas utama," katanya.

Meski begitu, masuknya Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya tidak ada komentar lah," kata Sandi.

Hal berbeda disampaikan oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. Ia mendukung langkah Presiden Jokowi menunjuk Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Baru.

(Baca: Faisal Basri Dukung Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru)

Alasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai telah terbukti memimpin ibu kota. "Saya dukung 110%. Dia (Ahok) telah terbukti untuk mengawal Jakarta jauh lebih baik, ya intinya dia sudah teruji," kata Faisal pada kesempatan yang berbeda, Jumat (6/3) lalu.

Jokowi memang telah mengantongi empat nama kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru, salah satunya Ahok. Selain itu, ada nama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro. Ada pula nama Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.

“Keempat ada Pak Azwar Anas (Bupati Banyuwangi),” kata Jokowi, beberapa waktu lalu. Kandidat yang terpilih akan memimpin proses pemindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

(Baca: Rancangan Awal Ibu Kota Baru Ditargetkan Selesai Pertengahan Tahun)

Reporter: Ihya Ulum Aldin